Mohon tunggu...
Fitri Ramayani
Fitri Ramayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis, Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Literatur Pengaruh Berpikir Komputasi bagi Mahasiswa dalam Komputasi

12 Juli 2022   10:31 Diperbarui: 12 Juli 2022   10:33 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan inovasi data, berbagai kapasitas juga berkembang yang ditopang oleh hadirnya inovasi data, salah satunya adalah kemampuan berpikir komputasional (computational reasoning). Istilah keterampilan penalaran komputasional pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert pada tahun 1980 dan 1996. Kemudian diperkenalkan lagi oleh Jeannette Wing pada tahun 2006. Menurut Wing (2006) berpikir bahwa pemrosesan akan menjadi keterampilan dasar yang digunakan oleh semua orang di planet ini selama 21 ratus tahun. Penalaran komputasional adalah cara penalaran yang paling umum meskipun ada masalah yang harus ditangani. Seperti peneliti PC. Penalaran tersebut menggabungkan pemikiran kritis, rencana kerangka kerja, dan memahami perilaku manusia sehubungan dengan ide-ide rekayasa perangkat lunak yang mendasar.

(Sayap 2006). Kemampuan penalaran komputasional dapat diartikan sebagai suatu metode untuk menangani masalah dengan memanfaatkan penalaran yang masuk akal sedikit demi sedikit untuk memutuskan suatu pilihan.

 Oleh karena itu, mahasiswa harus siap mengambil keputusan untuk menghadapi tantangan dalam 10 hingga 20 tahun ke depan. Selby dan Woolladr (2013) menggambarkan lima buah pemikiran komputasi berdasarkan definisi Wing (2006), khususnya, pemikiran algoritmik, pembusukan, teori, refleksi, dan penilaian. Dengan kemampuan berpikir komputasional ini, salah satu metode yang potensial untuk memfasilitasi pemikiran komputasional siswa asuh adalah bagi siswa untuk mengetahui bagaimana laptop dapat berjalan dengan mendapatkan bahasa pemrograman, karena pemikiran komputasional adalah keahlian dalam mengelola masalah secara terarah. , misalnya, cara mengelola masalah dengan tepat.

PC bekerja, Dengan pemrograman, siswa dapat mengenal mur dan baut dan standar rekayasa perangkat lunak, khususnya dengan menggambarkan suatu masalah dengan memisahkannya ke dalam perhitungan untuk memiliki opsi untuk melacak jawaban untuk masalah tersebut.

 Bagaimanapun, untuk memiliki pilihan untuk mengambil pemrograman atau memahami rekayasa perangkat lunak yang penting membutuhkan kemampuan berpikir yang sangat membingungkan yang diharapkan untuk menerapkan prinsip-prinsip yang koheren dan mengatasi masalah. Bagi orang-orang tertentu yang belum terbiasa akan merasa repot sampai dengan pemrograman yang merepotkan dan kompleks. Untuk itu kami menginginkan suatu cara agar pengambilan program dapat dilihat tanpa masalah.

Pemrograman dengan media mekanis adalah salah satu cara untuk dengan mudah memahami pemikiran penting pemrograman, karena dengan media mekanis ia akan mencari secara eksternal dan akurat sehingga siswa akan dengan mudah menemukan ide (Lawhead et al, 2002). Demikian pula, media mekanis juga akan menarik keuntungan mahasiswa untuk mengambil program dengan menumbuhkan pikiran kreatif mereka dalam mengelola masalah (Bers et al, 2014).

Mencermati gambar di atas, dinyatakan bahwa dengan media mekanik siswa dapat memahami suatu pemikiran dalam perspektif media yang seharusnya ditemukan secara asli atau asli. Oleh karena itu, penulis perlu menunjukkan dengan menyusun studi dari penelitian sebelumnya tentang bagaimana dampak media mekanik pada pemikiran komputasi siswa.

METODE

Penulisan ini berkonsentrasi pada penggunaan teknik SLR (Efficient Writing Survey), yaitu penulisan yang berkonsentrasi pada strategi yang mengevaluasi dan membedakan data yang dilacak pada suatu titik pemeriksaan untuk menjawab pertanyaan eksplorasi atau dapat disebut pertanyaan penelitian. Studi penulisan ini mengamati aturan Kitchen Ham and Sanctions (2007) bahwa survei yang efisien mencakup tiga tahap utama: Arranging (mengatur), Leading (eksekusi), dan Revealing (merinci audit).

PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun