Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Siklus Kehidupan Atlet

4.0k views · 7 January, 2022

Share
Mochamad Arifin, S.Pd.,M.Pd.

Mochamad Arifin, S.Pd.,M.Pd.

Jika menilik dari salah satu website berita daring, banyak sekali negara maju yang berhasil memadukan berbagai aspek perkembangan teknologi dengan olahraga. Kemudian menggabungkan aspek fisiologi, psikologi, hingga kinantropometri. Berkat adanya perpaduan ini, muncul sebuah istilah baru yang dikenal sebagai ‘sport science’. 

Apabila kita kaitkan dengan aktivitas olahraga yang dilakukan secara profesional, maka adanya sport science ini penting sekali peranannya bagi pencapaian prestasi seorang atlet. Lalu bagaimana sebenarnya siklus atlet di dalam sport science ini?

Siklus Hidup Atlet dalam Sport Science

Pelatih fisik, pelatih mental, asisten pelatih, bagian teknik, dan lain sebagainya akan berada dalam satu program bagi seorang atlet. Program yang sama dengan tujuan menyukseskan sang atlet untuk mencapai prestasi. Siklus hidup atlet hanya terbagi ke dalam tiga hal, yaitu training, recovery, dan nutrition dengan penjelasan sebagai berikut.

1. Training

Para atlet akan melakukan training atau latihan. Di sinilah peranan sport scientist berada untuk menentukan seperti apa bentuk latihan yang diperlukan oleh sang atlet. Kemudian sebanyak apa dosis latihan yang atlet tersebut butuhkan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan latihan sang atlet.

Training terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu direct factors, seperti training dan evaluation. Yang mana mereka juga terbagi menjadi beberapa poin penting yang lebih mendetail. Juga supportive factors yang terbagi menjadi dua sub unit, yaitu administration and economic conditions, hingga professional and living style.

2. Recovery

Pada proses recovery, maka peranan yang dibutuhkan adalah para pelatih fisik, fisioterapis dan pihak-pihak lain yang berwenang untuk membantu pemulihan atlet. Setelah latihan yang berat dan panjang, atau setelah menjalani pertandingan yang berat, keberadaan mereka sangat penting untuk memastikan kondisi atlet pulih kembali seperti semula.

Proses ini penting sekali untuk mengecek apakah ada cedera atau masalah yang terjadi pada fisik seorang atlet. Jika terdeteksi sejak awal, maka lebih mudah untuk melakukan pengobatan dan pencegahannya, sehingga bisa mencegah atlet mengalami cedera yang menyebabkan dirinya tak mampu lagi berlaga dengan maksimal.

3. Nutrition

Siklus yang terakhir adalah nutrition atau nutrisi. Sederhananya tugas mereka adalah menggantikan energi yang keluar saat atlet berlatih atau bertanding. Energi yang keluar harus seimbang dengan energi yang masuk. Itulah mengapa makanan dan minuman para atlet tidak bisa sembarangan. Mereka harus menjalani diet ketat supaya bisa mendapatkan hasil yang sesuai target.

Mereka juga membutuhkan ahli gizi khusus yang bisa membuat mereka mendapatkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tidak heran, karena aktivitas para atlet memang jauh lebih berat ketimbang orang biasa yang non atlet. Mereka membutuhkan nutrisi yang tetap bisa membuat mereka berenergi dan bukan sekadar energi untuk otot saja, tetapi juga untuk otak mereka.

Dalam sport science, seorang atlet tak hanya sekadar latihan lalu bertanding dan mendapatkan emas. Sebab pada kenyataannya, di belakang layar banyak sekali tim yang menyokong masa-masa latihan panjang sang atlet. Mulai dari team training, team recovery, dan juga team nutrition.

Dengan koordinasi yang baik disertai eksekusi sesuai dengan siklus hidup atlet yang telah dibagi menjadi tiga hal di atas, maka akan lebih mudah untuk mengukur kemampuan atlet, meningkatkannya secara sistematis dan akhirnya bisa menargetkan medali yang akan dibawa pulang saat pertandingan kelak.

Tertarik untuk mengetahui tips pola hidup sehat bagi atlet? Mari mengikuti berbagai kursus online gratis dan video microlearning yang ada di aplikasi belajar online QuBisa pada kategori Lifestyle & Health, seperti berikut ini:

0Comments

no profile