KOMPAS.com - Pemberitaan mengenai kemunculan ular kobra di tengah permukiman warga ramai diperbincangkan masyarakat akhir-akhir ini.
Pasalnya, di sejumlah rumah warga ditemukan anakan kobra yang masih hidup dan diduga tempat tersebut menjadi sarang kobra.
Selain itu, kejadian serupa juga terjadi di kawasan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Sebuah ular king kobra berukuran kecil tengah dimakan sesamanya yang berukuran lebih besar.
Ular besar itu jatuh dari pohon dan langsung diamankan oleh warga setempat.
Ahli Herpetologi (reptil dan amfibi) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengungkapkan bahwa ada perbedaan signifikan antara ular jenis king kobra dengan kobra (Jawa).
King kobra (Ophiophagus hannah) memiliki tubuh jauh lebih panjang dan besar daripada Kobra Jawa (Naja sputatrix).
"Panjang tubuh King Kobra bisa mencapai 5,8 meter, sedangkan Kobra Jawa memiliki panjang tubuh kurang dari 2 meter," ujar Amir saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2019).
Selain itu, pada tubuh King Kobra di bagian kepala memiliki sepasang sisik occipital, sementara Kobra Jawa tidak memiliki sisik tersebut.
"Anakan King Kobra memiliki warna hitam dengan belang kuning yang jelas, anakan Kobra Jawa berwarna hitam polos," imbuh Amir.
Perbedaan lain, yakni dari aspek kemampuan tubuh atau fungsi fisiologi.
Adapun fungsi fisiologi yang berbeda, yakni Kobra Jawa mampu menyemprotkan bisa, sementara Kobra Jawa tidak memiliki kemampuan tersebut.
"Secara perilaku, King Kobra membuat sarang dan menjaga sarang, sedangkan Kobra Jawa tidak," katanya lagi.
Baca juga: LIPI Sebut Perbedaan Ular Berbisa di Indonesia Tidak Bisa Dibandingkan dengan Luar Negeri
Kemudian, ciri lain yang membedakan King Kobra dengan Kobra Jawa yakni adanya kecenderungan memangsa sesamanya.
Ular berjenis King Kobra cenderung memangsa kaumnya, di mana hal itu tidak ditemukan pada Kobra jawa.
Kobra Jawa hanya memangsa mamalia kecil, reptil lain, dan katak.
Dari segi perilaku, King Kobra cenderung terlihat memiliki perilaku teritorial, sementara Kobra Jawa tidak memiliki perilaku itu.
Amir menjelaskan bahwa perilaku teritorial merupakan perilaku mempertahankan wilayahnya dari invasi individu lain dalam satu jenis.
Di sisi lain, Amir juga menyayangkan mengenai tindakan manusia yang begitu menemukan anakan King Kobra atau ular jenis lain langung membunuh ular-ular kecil tersebut.
"Padahal King Kobra justru hidup di pinggiran hutan dan hutan, sangat disayangkan," ujar Amir.
Baca juga: [POPULER TREN] Ramai soal Ular Kobra | Mitos Food Combining
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.