Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, Ini Perbedaan Ular King Kobra dengan Kobra Jawa

Kompas.com - 25/12/2019, 20:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemberitaan mengenai kemunculan ular kobra di tengah permukiman warga ramai diperbincangkan masyarakat akhir-akhir ini.

Pasalnya, di sejumlah rumah warga ditemukan anakan kobra yang masih hidup dan diduga tempat tersebut menjadi sarang kobra.

Selain itu, kejadian serupa juga terjadi di kawasan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Sebuah ular king kobra berukuran kecil tengah dimakan sesamanya yang berukuran lebih besar.

Ular besar itu jatuh dari pohon dan langsung diamankan oleh warga setempat.

Penjelasan Ahli

Ahli Herpetologi (reptil dan amfibi) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengungkapkan bahwa ada perbedaan signifikan antara ular jenis king kobra dengan kobra (Jawa).

King kobra (Ophiophagus hannah) memiliki tubuh jauh lebih panjang dan besar daripada Kobra Jawa (Naja sputatrix).

"Panjang tubuh King Kobra bisa mencapai 5,8 meter, sedangkan Kobra Jawa memiliki panjang tubuh kurang dari 2 meter," ujar Amir saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2019).

Selain itu, pada tubuh King Kobra di bagian kepala memiliki sepasang sisik occipital, sementara Kobra Jawa tidak memiliki sisik tersebut.

"Anakan King Kobra memiliki warna hitam dengan belang kuning yang jelas, anakan Kobra Jawa berwarna hitam polos," imbuh Amir.

Perbedaan lain, yakni dari aspek kemampuan tubuh atau fungsi fisiologi.

Adapun fungsi fisiologi yang berbeda, yakni Kobra Jawa mampu menyemprotkan bisa, sementara Kobra Jawa tidak memiliki kemampuan tersebut.

"Secara perilaku, King Kobra membuat sarang dan menjaga sarang, sedangkan Kobra Jawa tidak," katanya lagi.

Baca juga: LIPI Sebut Perbedaan Ular Berbisa di Indonesia Tidak Bisa Dibandingkan dengan Luar Negeri

Mangsa

Kemudian, ciri lain yang membedakan King Kobra dengan Kobra Jawa yakni adanya kecenderungan memangsa sesamanya.

Ular berjenis King Kobra cenderung memangsa kaumnya, di mana hal itu tidak ditemukan pada Kobra jawa.

Kobra Jawa hanya memangsa mamalia kecil, reptil lain, dan katak.

Dari segi perilaku, King Kobra cenderung terlihat memiliki perilaku teritorial, sementara Kobra Jawa tidak memiliki perilaku itu.

Amir menjelaskan bahwa perilaku teritorial merupakan perilaku mempertahankan wilayahnya dari invasi individu lain dalam satu jenis.

Di sisi lain, Amir juga menyayangkan mengenai tindakan manusia yang begitu menemukan anakan King Kobra atau ular jenis lain langung membunuh ular-ular kecil tersebut.

"Padahal King Kobra justru hidup di pinggiran hutan dan hutan, sangat disayangkan," ujar Amir.

Baca juga: [POPULER TREN] Ramai soal Ular Kobra | Mitos Food Combining

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com