Jokowi Akui Siapkan Skenario Pelonggaran PSBB

CNN Indonesia
Senin, 18 Mei 2020 12:19 WIB
Presiden Joko Widodo membagikan sembako tahap III di Johar Baru, Jakarta, Senin (18/5)
Presiden Joko Widodo mengakui menyiapkan skenario pelonggaran PSBB. (Lukas - Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui tengah mempersiapkan skenario pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam menekan penyebaran virus corona (Covid-19). Pelonggaran PSBB akan diputuskan setelah mempelajari fakta dan data yang ada di lapangan.

"Yang kami siapkan baru rencana atau skenario pelonggaran yang akan diputuskan setelah timing yang tepat dan melihat fakta, data-data di lapangan. Biar semua jelas. Kami harus hati-hati, jangan keliru kami memutuskan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 melalui siaran akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/5).

Meskipun demikian, Jokowi menegaskan hingga saat ini belum ada keputusan untuk melonggarkan pelaksanan PSBB. Mantan gubernur DKI Jakarta itu khawatir masyarakat keliru memahami wacana pelonggaran PSBB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tegaskan belum ada kebijakan pelonggaran PSBB. Karena muncul, keliru di masyarakat bahwa pemerintah mulai melonggarkan PSBB. Belum. Belum ada kebijakan pelonggaran," ujarnya.

Jokowi mengatakan pemerintah masih fokus pada kebijakan larangan mudik dan pengendalian arus balik selama dua pekan ke depan. Mantan wali kota Solo itu telah memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto agar larangan mudik berjalan efektif.

ADVERTISEMENT

"Perlu diingat yang dilarang itu mudiknya bukan transportasinya," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan pemerintah berencana melonggarkan penerapan PSBB beberapa waktu lalu. Tujuannya agar masyarakat tak terkekang dan dapat mencari nafkah.

Jokowi pun mengingatkan agar rencana pelonggaran penerapan PSBB di sejumlah daerah ini hati-hati dan tak tergesa. Sejauh ini terdapat 27 kabupaten/kota dan 4 provinsi yang telah menjalankan PSBB.

Ia juga telah menyampaikan agar masyarakat menyesuaikan dan hidup berdampingan dengan Covid-19 ketika mulai beraktivitas kembali. Menurutnya, hidup berdampingan dengan virus corona bukan berarti masyarakat menyerah, tetapi menjadi titik awal kehidupan baru.

Hingga kemarin, jumlah kumulatif kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 17.514 kasus atau bertambah 489 kasus dari hari sebelumnya. Dari jumlah itu, 4.129 dinyatakan sembuh dan 1.148 orang lainnya meninggal dunia.

Meski belum ada pernyataan resmi dari pemerintah soal pelonggaran aktivitas sosial, kondisi di lapangan menunjukkan sebaliknya. Di Jakarta dan Bogor selaku wilayah dengan penerapan PSBB, misalnya, menunjukkan fenomena masyarakat tak lagi peduli dengan imbauan jaga jarak sebagaimana diatur dalam PSBB.

Kondisi tersebut terlihat dari kondisi Pasar Tanah Abang dan Pasar Anyar Bogor. Masyarakat pada Minggu (18/5) tumpah ruah ke jalanan memadati lapak-lapak penjual baju. Mereka berdesakan seolah tidak sedang dalam situasi penyebaran wabah. (psp/fra)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER