Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Awal Muasal Prilaku Body Shaming & Faktor Pertama Pembentuk Terjadinya Body Shaming

4.4k views · 3 January, 2022

Share
Gita Ayu Puspita, M.Psi, Psikolog

Gita Ayu Puspita, M.Psi, Psikolog

Body shaming adalah salah satu bentuk perundungan yang paling banyak dilakukan di tengah masyarakat, mirisnya banyak orang yang tidak menyadari bahwa  mereka sudah melakukan body shaming pada orang lain. Lalu, sejak kapan body shaming dimulai?

Sampai saat ini belum ada data pasti kapan tepatnya tindakan body shaming terjadi. Akan tetapi diyakini dimulai dari adanya kultur atau budaya penindasan yang lebih dikenal dengan tindakan bullying.

Pengertian Bullying

Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying adalah aktivitas yang menganggu dalam arti tindakan atau tindasan yang agresif dan menjadi ancaman bagi orang lain. Bullying terjadi di berbagai kalangan usia dan bermula dari timbulnya perasaan merasa lebih baik dari orang lain. Terdapat 2 peran dalam bullying, yaitu pengganggu atau pelaku, dan korban.

Lebih Lanjut Mengenai Sejarah Body Shaming dan Faktor Utama Penyebabnya

Pernahkah berpikir siapa yang pertama kali mencetuskan body shaming? Memang tidak ada sejarah pasti yang menyebutkan perihal awal mula body shaming, namun ketika ditelisik lebih jauh, ada hubungannya dengan kolonialisme.

Perlu Anda ketahui, jika kolonialisme memiliki sandaran pada macam-macam ide yang akan membantu mereka membenarkan dominasinya terhadap bangsa-bangsa lain. Salah satu ide tersebut adalah dengan menciptakan mitos mengenai orang-orang yang bertubuh gemuk, dan juga memandang rendah salah satu jenis ras.

Seperti yang disampaikan oleh seorang penulis buku "Fearing the Black Body: The Racial Origins of Fat Phobia", yaitu Sabrina Strings, yang merupakan seorang asisten profesor bidang sosiologi di University of California, Irvine, menyatakan jika pada masa-masa penjajahan, para penjajah membuat sebuah stereotip dimana orang-orang gemuk di daerah yang mereka jajah itu sebagai orang yang liar, penuh kemalasan dan juga lemah.

Faktor Pendorong Perilaku Body Shaming

Lalu apa saja faktor yang mendukung terjadinya body shaming?

Kultur yang Salah

Hal pertama yang menyebabkan terjadinya body shaming adalah karena adanya semacam kesalahan privilege, di mana mereka yang memiliki kekuasaan, lebih populer, lebih kaya, dan lebih dominan dibandingkan orang lain, memiliki kekuasaan dan maklum untuk melakukan apa pun yang dia mau. 

Contohnya saja dalam sebuah tim. Ada yang lebih menonjol dalam segala macam dan dipandang lebih hebat, kemudian ia mulai mengatur semuanya sesuai dengan pendapatnya pribadi. Mana yang ia suka dan mana yang tak ia suka, yang lain mengikuti penilaiannya dan akhirnya terus berlangsung sekalipun salah.

Patriarki yang Kental

Tidak dimungkiri jika perempuan menjadi objek lemah yang selalu dijadikan lelucon, terutama tubuhnya. Mulai dari tubuh yang kurus, kulit hitam, rambut keriting, dada dan bokong yang rata, atau bahkan terlalu besar dan lain halnya. Jika lelaki cuma mengalami body shaming karena tinggi badan atau besar badannya saja, maka perempuan memiliki lebih banyak objek ejekan. 

Pengetahuan yang Minim Mengenai Body Shaming

Tak bisa dianggap sepele, sebab banyak juga masyarakat yang masih menganggap body shaming itu sebagai hal yang tidak menyakiti. Banyak yang mengira jika body shaming yang mereka lontarkan itu malah akan menyakiti orang lain. 

Contohnya saja ketika sedang nongkrong bersama teman-teman, kemudian ada yang nyeletuk mengomentari kulit salah satu temannya yang gelap, sama gelapnya seperti kopi dan yang lain ikut tertawa, padahal orang yang ditertawakan tak terima dan merasa dihina. Ketika dia bereaksi, pasti akan langsung menganggap orang tersebut bermasalah, padahal yang salah adalah orang yang pertama menyamakan kulit seseorang dengan kopi yang berwarna hitam.

Post Colonial

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gara-gara kolonialisme maka orang Indonesia sendiri menganggap kulit asli dari negara mereka sama sekali tidak indah dan tidak cantik. Mereka juga lebih memuja muji orang dengan tubuh tinggi dan langsing, berkulit putih mulus, rambut lurus dan juga menganggap mereka yang tidak memiliki salah satunya sekalipun, adalah orang yang jelek dan menjadi sasaran body shaming.

Padahal orang Indonesia memiliki kulit sawo matang yang eksotis, tubuh padat berisi dan rambut bergelombang, walaupun banyak juga yang memiliki rambut lurus atau yang keriting sekalipun. Yang jelas, semua bentuk tubuh, warna kulit dan penampilan seseorang itu adalah cantik. Semua orang cantik dengan porsi mereka masing-masing.

Yuk, hindari perilaku body shaming dengan mempelajari selengkapnya mengenai awal mula dan faktor-faktor yang membentuk terjadinya body shaming dalam video microlearning di atas. Dalam aplikasi belajar online QuBisa, simak juga rekomendasi kursus online gratis dalam bentuk video microlearning lainnya terkait psikologi, seperti berikut ini:

0Comments

no profile