Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Fakta-fakta Sexual Harassment at Work di Seluruh Dunia

5.6k views · 16 December, 2021

Share
Aurora Isabelle

Aurora Isabelle

Berdasarkan fakta kasus pelecehan seksual di seluruh dunia yang terjadi di tempat kerja. Terdapat lebih dari 50% karyawan perempuan pernah mengalami pelecehan seksual. Kasus pelecehan seksual ini juga ternyata menimpa karyawan laki-laki. Beberapa korban pelecehan seksual di tempat kerja ternyata memilih tidak melaporkan kejadian tersebut karena rasa malu.

Hasil Penelitian Mengenai Sexual Harassment atau Pelecehan Seksual

Memang di Indonesia masih sedikit sekali lembaga yang benar-benar berfokus pada laporan mengenai kasus pelecehan seksual. Padahal kejadian sudah banyak sekali terjadi. Pada microlearning QuBisa di atas, Anda bisa menyimak berbagai data terkait pelecehan seksual yang terjadi di berbagai negara. 

Seperti dalam penelitian tahun 2004 di Italia, dilaporkan bahwa 55,4% perempuan berusia 14-59 pernah mengalami kekerasan seksual. Bahkan 1 dari 3 perempuan menjadi subjek dari sexual harrasment akibat career advancement.

Career advancement ternyata menjadi salah satu alasan orang melakukan pelecehan seksual. Maka selain kasus di Italia, masih banyak lagi kejadian pelecehan seksual di tempat kerja. Ada baiknya Anda menyimak seluruh pembahasan microlearning di atas supaya paham dengan bentuk-bentuk pelecehan seksual dan bisa menghindarinya. Jangan sampai karena ketidaktahuan, Anda jadi korban. 

Selain di tempat kerja, potensi terjadinya sexual harassment juga bisa terjadi di media sosial. 

Sexual Harassment di Media Sosial

Pernahkah Anda memperoleh komentar dari orang tidak dikenal di Instagram yang mendadak berpendapat soal seksinya bikini yang tengah Anda pakai di kolam renang, hingga pernyataan berbau seksual mengenai bentuk badan? Tentu rasanya risih, bukan? Tanpa disadari itu adalah bentuk pelecehan seksual. Hal seperti itu rupanya memberikan dampak negatif pada korban pelecehan seksual.

Bagi Anda yang menjadi korban misalnya, pasti ada rasa ragu untuk mengunggah foto diri mengenakan baju renang padahal jelas-jelas sedang berenang. Begitu pula ada rasa takut kalau anggota tubuh lainnya dijadikan objek fantasi seksual oleh pihak tidak bertanggung jawab. Berbagai bentuk sexual harassment ini tanpa disadari bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan tidak hanya dialami perempuan, korban pelecehan seksual juga bisa menimpa laki-laki, anak hingga orang-orang tua. Yang menjadi miris, kadang pelaku sexual harassment ini bersikap seolah tidak salah karena menilai apa yang dilakukan sekadar iseng belaka. Padahal pelecehan seksual yang sudah dibiarkan menjadi kekerasan seksual alias sexual abuse, seperti pemerkosaan, jelas memberikan efek buruk.

Ada banyak sekali kisah-kisah pilu yang merupakan dampak negatif pada korban pelecehan seksual di negeri ini. Meskipun KUHP jelas menyebutkan kalau pelaku pelecehan seksual akan dikenai pidana sembilan tahun penjara, faktanya ada banyak sekali pelaku sexual harassment yang tetap bisa hidup tenang tanpa sadar sudah merusak masa depan korbannya.

Tak ada seorangpun di dunia ini yang bersedia jadi korban sexual harassment atau pelecehan seksual. Sebagai salah satu aksi kriminal yang luar biasa merugikan, korban pelecehan seksual bahkan sampai mengalami trauma berkepanjangan dan berdampak buruk ke kehidupannya. Supaya bisa mencegah hal tersebut, memahami seperti apa sih bentuk perilaku sexual harassment sangat penting dilakukan.

Apakah Sexual Harassment Hanya Menimpa Perempuan? Tentu Saja Tidak!

Dalam sebuah survei yang dilakukan di Hongkong pada bulan Februari tahun 2007 lalu, terungkap kalau dari 25% pekerja kantor yang diwawancarai, pernah jadi korban pelecehan seksual. Dari jumlah itu, sepertiga di antaranya adalah pegawai pria yang membuktikan jika laki-laki berpeluang besar juga mengalami sexual harassment. Yang miris karena alasan malu, hanya 6,6% pegawai pria bersedia melaporkannya.

Sobat QuBisa, pahamilah lebih lanjut mengenai faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja lewat video microlearning berikut ini. Simak juga video microlearning dan kursus online gratis lainnya tentang psikologi dan relationship pada platform belajar online QuBisa:

0Comments

no profile