Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Persentase Pelaku & Korban Body Shaming Mulai dari Pria, Wanita, Remaja & Anak-anak

5.4k views · 7 January, 2022

Share
Gita Ayu Puspita, M.Psi, Psikolog

Gita Ayu Puspita, M.Psi, Psikolog

Jika dilihat dari persentase, mana yang lebih banyak. Apakah pelaku body shaming atau korban body shaming? Atau mungkin Anda masih bingung dengan yang disebut sebagai body shaming? 

Jika Anda pernah mendengar suatu komentar mengenai bentuk fisik seseorang dengan nada negatif, misalnya “Ih, kok kamu gemuk banget sih?” “Kok kamu kulitnya jerawatan gitu sih? Kan geli liatnya.” Dan masih banyak lagi, baik dikatakan secara langsung, maupun dikatakan di media sosial melalui komentar, atau bahkan DM.  

Ternyata kebiasaan mengomentari bentuk fisik orang, menjadi sebuah tindakan perundungan yang akan mempengaruhi mental orang lain. Ucapan yang dianggap biasa-biasa saja itu memiliki dampak buruk bagi korban, bahkan sampai bisa membuat korbannya merasa minder dan tidak percaya diri, merasa kecewa pada dirinya sendiri, lalu akhirnya depresi dan sampai banyak yang mengakhiri hidupnya karena body shaming.

Mengapa Body Shaming Bisa Menyebabkan Depresi?

Body shaming membawa banyak perasaan negatif yang dirasakan korbannya. Salah satunya adalah perasaan yang tidak bahagia dan merasa tidak berharga. Kemudian perasaan negatif itu akan terus bertambah, menumpuk dan akhirnya orang tersebut merasa sama sekali tidak bahagia, merasa hidupnya sangat menyedihkan dan tak ada tempat untuk mengadu, merasa semua orang memandangnya rendah.

Hal itu pula yang membuat korban body shaming akhirnya depresi dan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya saja, sebab merasa tidak ada lagi yang mempedulikan mereka dan ingin mengakhiri kesedihan yang dirasakan.

Body shaming bisa terjadi pada semua orang, bukan hanya pada perempuan saja, bahkan para lelaki pun tidak akan luput dari komentar negatif tentang penampilan fisiknya. Selain itu, bukan hanya pada usia produktif saja, body shaming bisa terjadi pada anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa hingga lansia pun bisa mengalami body shaming yang menyakitkan.  

Persentase Body Shaming, Baik dari Sisi Korban dan Pelaku

Tahukah Anda bahwa korban body shaming mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya, bahkan macam-macam ucapan kebencian yang dilontarkannya juga makin banyak variasinya. Bahkan menurut Mabes Polri di tahun 2018 silam, total kasus body shaming se-Indonesia ada 966 kasus. Kemudian jika dilihat dari survei Body Peace Resolution yang telah Yahoo lakukan, maka didapatkan hasil sebanyak 64 persen remaja lelaki telah mengalami body shaming dan untuk remaja perempuan lebih banyak lagi, yaitu mencapai sebanyak  94 persen!

Ada fakta lainnya yang tak kalah mengejutkan mengenai body shaming ini, ternyata korban pun bisa melakukan hal yang serupa terhadap orang lain, sebab mereka merasa sakit hati dan sengsara karena perlakuan dan cemoohan body shaming yang telah dialami sebelumnya.

Mengutarakan pendapat adalah hak dari manusia modern, tidak ada yang melarang Anda untuk beropini apapun sesuai yang Anda mau. Hanya saja harus diingat bahwa apa yang Anda ucapkan itu membutuhkan pertanggungjawabkan di masa yang akan datang. Tak boleh remehkan apapun kekurangan orang lain, dan sebaiknya mulai saat ini Anda lebih berhati-hati dalam bicara. Harus diingat bahwa apa yang diucapkan itu adalah kalimat yang baik, atau kalimat yang menyakitkan?

Tanpa disadari, ternyata Anda pun bisa menjadi seorang pelaku body shaming. Maka karena itu, lebih baik berhenti saja mengomentari fisik orang lain yang berbeda dari yang Anda miliki. Bagaimanapun semua manusia diciptakan dengan unik, mereka memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Yuk hargai orang lain, maka orang lain pun akan menghargai Anda juga.

Ketahui lebih banyak mengenai body shaming, dengan menyimak hingga akhir rangkaian video microlearning di atas. Selanjutnya, pelajari juga kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau seputar pengembangan diri, motivasi dan psikologi dalam aplikasi belajar online QuBisa:

0Comments

no profile