Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Hentikan Hutang dalam Perencanaan Keuangan

2.1k views · 29 December, 2021

Share
Andreas Hartono CFP

Andreas Hartono CFP

Jika ingin memiliki keuangan yang sehat, stabil, dan aman, maka ketika melakukan perencanaan keuangan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah stop utang atau menghentikan utang.

Berutang Itu Boleh atau Tidak?

Apakah berutang itu tidak boleh sama sekali? Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari pelajari dulu lebih dalam mengenai utang yang boleh dan utang yang tidak boleh dilakukan. 

Dalam video microlearning kali ini yang disampaikan oleh Andreas Hartono (CFP), hutang itu bisa dianalogikan seperti lampu lalu lintas, ada tiga warna, merah, kuning, dan hijau. Ada utang merah (utang konsumtif), ada utang kuning (utang bisnis), dan ada utang hijau (utang produktif). Yuk Sobat QuBisa simak penjelasan lengkapnya dengan menyaksikan hingga akhir video microlearning, diatas.

Perbedaan Jenis Utang Produktif, Utang Bisnis dan Utang Konsumtif

Utang Lampu Hijau atau Utang Produktif

Filosofi warna hijau pada lampu lalu lintas artinya jalan, atau GO! Kalau utang yang Anda lakukan adalah utang produktif, ini lampu hijau, artinya boleh Anda lakukan. 

Utang produktif bisa juga disebut sebagai utang yang baik dan bisa dilakukan, karena tujuannya untuk membantu meningkatkan pendapatan atau menambah kekayaan bersih. Bentuk utang produktif misalnya melakukan pembelian aset yang di kemudian hari nilainya bertambah, seperti membeli rumah, tanah, gedung, atau jenis properti yang lain. Nilai rumah dan tanah akan meningkat dari tahun ke tahun, sehingga dapat meningkatkan nilai kekayaan Anda di masa depan.

Karena secara logika, untuk membeli rumah di masa sekarang tanpa harus berhutang pasti akan sangat sulit, kecuali orang tua Anda sangat kaya atau mendadak Anda dapat rezeki dadakan yang nilainya langsung bisa beli rumah sesuai keinginan Anda. Kalau Anda berpendapat nabung dulu baru beli rumah tanpa utang, bisa-bisa puluhan tahun rumah baru bisa Anda beli.

Contoh utang produktif dalam bentuk lain, misalnya membeli mobil atau kendaraan bermotor untuk menunjang aktivitas Anda dalam bekerja atau menjalankan usaha. Bisa juga membeli mobil, kemudian Anda mendaftarkan diri jadi ojek online atau driver online yang membuat Anda bisa menambah penghasilan. Namun perhatikan agar cicilan yang wajib Anda bayar tidak lebih dari 30% penghasilan yang Anda dapatkan.

Utang Lampu Kuning atau Utang Bisnis

Utang bisnis adalah utang yang dilakukan untuk menambah modal usaha atau bisnis yang sedang dijalankan. Utang ini masih boleh dilakukan karena berpotensi untuk meningkatkan penghasilan. Hal ini karena berhubungan dengan penambahan modal yang memungkinkan Anda bisa memutar modal tersebut menjadi produk atau layanan, yang return-nya bisa semakin banyak berkat banyaknya produk atau layanan bisnis yang bisa Anda jual. 

Jika Anda memutuskan mengambil utang bisnis, maka Anda harus sungguh hati-hati, seperti analogi lampu lalu lintas yang berwarna kuning dan meminta Anda untuk hati-hati saat melintas. Kenapa harus hati-hati? Contoh, Anda mengambil KTA untuk buka warung di rumah atau buka jasa cuci mobil. Lalu Anda salah dalam mengelola bisnis sehingga bisnis yang Anda jalankan tersebut tidak menghasilkan keuntungan dan malah modal habis. Mau tidak mau Anda akan terjebak dalam utang dan kewajiban keuangan Anda jadi bertambah, sementara tidak ada pemasukan. Hidup Anda jadi tidak tenang lho karena bakal dikejar-kejar debt collector yang menagih utang.

Utang Merah atau Utang Konsumtif

Utang konsumtif adalah jenis pinjaman yang digunakan untuk membeli barang yang nilainya akan terus menurun di masa depan dan tidak akan menghasilkan pendapatan. Contohnya antara lain membeli baju dan topi dengan utang demi gaya hidup semata agar tidak tertinggal oleh orang lain. 

Utang konsumtif bisa pula dalam bentuk Anda membeli smartphone keluaran terkini dengan sistem cicilan yang harganya 10 kali lipat dari penghasilan bulanan yang bisa Anda dapatkan. Ini jelas Anda menjerumuskan diri dalam jerat utang yang sama sekali tidak menghasilkan, malah membawa masalah baru dalam hidup Anda. Pada hakikatnya, utang konsumtif adalah pinjaman, bukan untuk kebutuhan pokok, melainkan Anda bela-belain berutang hanya untuk gengsi.

Masih penasaran dengan pembahasan seputar hutang dan perencanaan keuangan lainnya? Yuk temukan ragam rekomendasi e-learning mulai dari webinar, video microlearning hingga kursus online gratis pada platform belajar online QuBisa, di bawah ini:

0Comments

no profile