Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Contoh berita Hoaks Vaksin Covid-19 yang perlu di klarifikasi secepatnya

4.1k views · 28 December, 2021

Share
Adyaksa Vidi

Adyaksa Vidi

Hoax merupakan berita atau informasi palsu, bisa juga fakta yang direkayasa dengan tujuan tertentu. Mulai dari tujuan bercanda hingga serius (sengaja untuk meresahkan publik). Nah, yang sedang hangat saat ini tentu saja berita bohong terkait vaksin Covid-19. Ketahuilah beberapa berita hoax yang menyebar di seputar vaksin dengan menyimak hingga akhir video microlearning diatas.

Contoh Hoaks Vaksin yang Banyak Beredar

  • Vaksin Sinovac hanya untuk kelinci percobaan dan mengandung bahan berbahaya. Yang mana langsung dibantah oleh BPOM dan Kementerian Kesehatan. Vaksin Sinovac sudah melewati banyak uji klinis dan penelitian secara ketat oleh BPOM.
  • Hoaks Vaksin Berisi Robot Nano dan Chip RFID. Jadi, ketika disuntikkan, chip akan masuk ke tubuh dan membuat manusia bisa dilacak. Fake news yang satu ini sudah dibantah oleh seluruh instansi terkait. Hoax ini pun mulanya berasal dari luar negeri. Chip memang ada, tapi di kemasan botol vaksinnya. Ini berguna untuk meneliti lokasi pendistribusian vaksin dan jadwal vaksin berikutnya.

Cara Melaporkan Informasi atau Berita Bohong

Sebagai orang yang paham terkait literasi digital, tentu Anda tak ingin penyebaran hoaks semakin tak terkendali, bukan? Oleh sebab itu, jika Anda menemukan berita bohong, untuk mencegahnya semakin menyebar, Anda bisa melaporkan hoax melalui fasilitas yang disediakan oleh masing-masing media.

Melaporkan Hoax di Facebook

Di Facebook, Anda bisa menggunakan fitur "Laporkan Status" dan klasifikasikan informasi tersebut sebagai ujaran kebencian/pelecehan/kasar/mengancam atau kategori lain yang sesuai. Jika banyak keluhan dari netizen, biasanya Facebook akan segera menghapus status tersebut.

Melaporkan Hoaks di Google, Twitter, dan Instagram

Pada mesin telusur raksasa ini, Anda dapat menggunakan fitur umpan balik untuk melaporkan situs yang berisi informasi palsu dan muncul pada hasil pencarian. Sementara pada Twitter, pilihlah fitur report tweet untuk melaporkan tweet negatif, begitu pula dengan Instagram.

Melapor Langsung ke Kementerian Komunikasi dan Informatika

Jika Anda sebagai pengguna internet ingin mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, Anda dapat mengirimkan email ke aduankonten@mail.kominfo.go.id. Di dalam email, jangan lupa cantumkan screen capture disertai url link hoaksnya.

Penyebab Sebagian Besar Orang Indonesia Mudah Termakan Hoax

Tidak dimungkiri jika sebagian besar warga Indonesia mudah mempercayai berita bohong, terlebih lagi yang disebar melalui grup WA keluarga. Kira-kira apa alasannya? Berikut faktor yang membuat orang Indonesia mudah terkena hoaks.

Rendahnya Minat Baca dan Literasi

Tingkat literasi Indonesia pada suatu penelitian menepati posisi 62 dari 70 negara, sehingga sebagian besar warganya mudah termakan hoax akibat hanya membaca judul artikel yang provokatif tanpa membaca isi artikelnya dan mencari tahu terlebih dulu kebenarannya.

Ya, Anda pasti sering melihat headline berita atau postingan yang membuat Anda terpesona atau justru marah-marah. Padahal, judul tersebut bisa jadi tidak menggambarkan keseluruhan isi, bahkan tidak ada kaitannya sama sekali. Jadi, Anda masih perlu membaca seluruh konten sebelum menutup laman artikel dan mengambil tindakan. Dengan kata lain jangan mudah mengambil kesimpulan.

Hanya Mempercayai Sumber Tertentu dan Mengabaikan Sumber Lainnya

Terkadang, ada beberapa individu yang hanya mau menerima informasi dari satu sumber saja. Seolah tidak peduli siapa itu, tidak peduli di sisi mana dia berada, pasti tidak akan ada kesalahan. Ya, ketika Anda sudah terlanjur mengagungkan seseorang atau suatu sumber, maka bisa saja Anda tak peduli lagi dengan logika kebenaran.

Selain itu, Anda pun akan cenderung mengabaikan sumber lainnya, apalagi yang tak sependapat dengan Anda.

Kesulitan Membedakan Satir dan Hoaks

Satire atau satir adalah bentuk sindiran terkait suatu situasi atau seseorang. Satire biasanya disajikan dalam bentuk ironi, sarkasme atau parodi. Sayangnya, sebagian besar orang Indonesia belum bisa membedakan antara satir dan hoaks jika keduanya datang bersamaan.

Terbawa Perasaan

Secara psikologis, manusia akan selalu belajar mencari kebenaran dari suatu informasi, daripada membenarkan idenya sendiri. Ketika dipahami bahwa ada kesalahan, Anda akan mengakuinya dan belajar kembali. Ini berbanding terbalik dengan orang yang kesulitan introspeksi diri. Yang mana akan terus mencari pembelaan dan alasan sebanyak mungkin agar apa yang dipikirkannya adalah benar.

Itulah pembahasan terkait contoh hoaks vaksin, cara melaporkan berita hoax, dan penyebab orang Indonesia mudah termakan berita bohong.

Sobat QuBisa, jangan lupa untuk selalu mengecek ulang berita yang dibagikan oleh sumber yang tidak jelas dan jangan mudah untuk menyebarkan sebuat berita baru yang belum pasti faktanya. Pelajari juga rekomendasi kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau lainnya seputar general health dan self development pada aplikasi belajar online QuBisa berikut ini:

0Comments

no profile