Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Masalah Keuangan di Masa Pandemi

2.8k views · 29 December, 2021

Share
Andreas Hartono CFP

Andreas Hartono CFP

Di masa awal pandemi tahun 202 hingga saat ini, mengelola keuangan memang terasa tidak mudah. Hampir semua orang menghadapi berkurangnya pemasukan, bahkan ada yang tidak ada pemasukan sama sekali karena kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pengurangan gaji akibat pemberlakuan work from home sehingga tidak ada lagi uang transport, dan sebagainya.

Kondisi Keuangan di Masa Pandemi 

Ketika pemasukan berkurang, malah pengeluaran semakin bertambah dengan berbagai kebutuhan untuk work from home atau school from home (pemakaian kuota internet yang semakin besar), atau untuk kebutuhan mendadak seperti beli masker, vitamin, atau kebutuhan kesehatan lainnya. Pertanyaannya sekarang, apa yang akan terjadi kalau pengeluaran jadi lebih besar dibandingkan pemasukan di masa pandemi ini?

Ada 2 kemungkinan yang terjadi saat pemasukan lebih kecil dari pengeluaran, yaitu harta atau aset dijual atau digadaikan, dan yang kedua menambah utang yang berarti menambah kewajiban untuk menyediakan lebih banyak uang agar bisa membayar utang. Kalau sudah begini, apa yang harus dilakukan? Simak ulasan lengkap dari microlearning di atas. Selain itu, Anda juga bisa membaca artikel tentang tips mengatasi masalah keuangan di masa pandemi.

Tips Mengatasi Masalah Keuangan di Masa Pandemi

Kurangi Gaya Hidup Boros dan Konsumtif

Jika Anda termasuk orang yang boros, maka segera hilangkan kebiasaan ini. Saatnya membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Jangan sampai Anda menghabiskan banyak uang untuk hal-hal yang tidak penting.

Gaya hidup konsumtif akan berdampak besar dan membuat Anda jadi terjerumus masalah keuangan yang dalam. Lebih mengerikan lagi kalau gara-gara Anda konsumtif, Anda pun jadi terjerat utang dengan nominal besar, kemudian dikejar-kejar debt collector. Solusi terbaik agar bisa mengurangi gaya hidup konsumtif, hindari membeli barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan Anda.

Hindari Membeli Barang dengan Sistem Cicilan

Selama masa pandemi dengan pemasukan yang sudah sangat berkurang, sebaiknya hindari membeli barang atau kebutuhan lainnya dengan sistem cicilan. Daripada berutang, lebih baik menunda sejenak untuk melakukan pembelian. Di masa pandemi seperti sekarang ini, berhemat dan menabung jauh lebih penting daripada menambah utang, mengingat Anda masih tidak tahu apa yang mungkin terjadi di masa depan. 

Menghitung Ulang Pendapatan dan Pengeluaran Bulanan 

Ada dua hal penting yang mempengaruhi kondisi keuangan Anda, yaitu pendapatan dan pengeluaran. Di masa pandemi ini, penting untuk tahu secara pasti berapa pendapatan dan pengeluaran dalam satu bulan. 

Jika akibat pandemi Anda mengalami pengurangan gaji sebesar 50%, berarti Anda harus berupaya mengurangi pengeluaran dengan jumlah yang sama, yaitu 50%. Jangan sampai penghasilan Anda berkurang, sementara pengeluaran Anda tetap sama seperti sebelumnya. Bisa-bisa tabungan Anda akan habis dalam sekejap hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup harian.

Hitung Aset dan Utamakan Melunasi Utang

Kalau sudah tahu kondisi pendapatan dan pengeluaran bulanan, selanjutnya bagus juga kalau Anda menghitung aset yang ada. Lalu hitung utang yang masih jadi kewajiban. Jika memungkinkan, coba melunasi utang terlebih dahulu sesegera mungkin untuk mengurangi jumlah pengeluaran bulanan. Ingat, di dalam utang ada bunga yang akan terus berkembang biak kalau Anda tidak segera melunasinya. 

Paksakan untuk Tetap Memiliki Tabungan dan Dana darurat

Mungkin Anda akan berpikir, “Bagaimana caranya bisa menabung di masa pandemi, sementara penghasilan sangat kurang?” Nah, walaupun penghasilan berkurang, Anda masih bisa berupaya mengurangi pengeluaran dan mengalokasikan sebagian uang untuk tabungan dan dana darurat. 

Di masa pandemi, yang paling penting sekarang adalah memiliki cadangan dana, bisa dalam bentuk tabungan, dana darurat, maupun investasi, sebagai upaya berjaga-jaga jika situasi jadi tak terkendali. Ini juga sebagai bentuk perlindungan keuangan ketika terjadi suatu hal yang tak diinginkan, misalnya mendadak sakit atau tertular virus tanpa sengaja hingga membutuhkan pengobatan segera. 

Situasi lain, dana darurat akan sangat berguna kalau sampai ada anggota keluarga yang kena PHK, kehilangan penghasilan sama sekali, atau jadi menganggur karena bisnis sedang lesu. Prinsipnya, sedia payung sebelum hujan. Berjaga-jaga lebih baik daripada nanti semakin terbelit masalah keuangan.

Memiliki dana darurat juga akan membantu Anda di saat sulit sehingga Anda tidak harus menjual aset yang ada. Dana darurat pula yang akan membebaskan Anda dari masalah keuangan pada tahap awal dan memberikan kesempatan untuk tindakan rasional tanpa mengganggu rencana keuangan yang telah dibuat.

Untuk menghindari masalah keuangan lainnya di masa pandemi, Sobat QuBisa juga dapat mempelajari kursus online gratis dan kursus online berbayar lainnya dengan tema keuangan apada aplikasi belajar online QuBisa:

0Comments

no profile