Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Alasan Utama Karyawan Keluar dari Organisasi & Bagaimana Menjaganya

4.9k views · 2 January, 2022

Share
Dr Yusuf Ronny Edward MH M I Kom MPsi

Dr Yusuf Ronny Edward MH M I Kom MPsi

Bagi sebagian individu, proses melamar pekerjaan yang cukup rumit dan banyak prosesnya untuk mendapatkan pekerjaan di posisi saat ini, membuat mereka enggan untuk resign atau mengundurkan diri. Sementara sebagian lainnya memilih untuk resign sekalipun tahu jika melamar pekerjaan di tempat lain harus melalui perjuangan lagi.

Faktor apa saja yang menyebabkan seseorang mengundurkan diri dari pekerjaannya? Ini berhubungan dengan tingkat kepuasaan karyawan terhadap pekerjaan atau posisi yang ditempatinya, mulai dari posisi bekerja yang sesuai passion, mendapatkan gaji yang sesuai harapan, jenjang karir, pemimpin yang baik, rekan kerja, dan lingkungan kantor atau kondisi pekerjaan.

Lalu, mana faktor utama yang menjadi penyebab karyawan resign dari tempat kerja? Faktanya, penyebab utama karyawan tidak betah di kantor bukan karena gaji, melainkan pimpinannya. Ini merupakan data berdasarkan riset yang pernah dilakukan.

5 Tipe Kepemimpinan yang Ada di Dunia Kerja

Ada setidaknya 5 tipe kepemimpinan di dunia kerja yang harus Anda ketahui. Mulai dari demokratis, karismatik, militeristik, otoriter, paternalistik. Berikut perbedaannya.

Tipe Demokratis

Bisa dibilang tipe pemimpin demokratis merupakan salah satu pimpinan yang disukai oleh karyawan. Karena di sini Anda bisa menyampaikan ide maupun pendapat dengan lebih leluasa atau terbuka. Pemimpin yang demokratis juga memungkinkan untuk melahirkan karyawan yang inovatif dan punya ide brilian. Pekerja juga akan lebih merasa dihargai dan minim terkena burnout.

Tipe Karismatik

Pemimpin karismatik juga tak kalah menjadi idaman para karyawan di kantor, sehingga mereka umumnya rela melakukan banyak hal dengan senang hati untuk membantu atasan mereka, bahkan tanpa diminta. Sayangnya tipe ini bisa menimbulkan penurunan produktivitas ketika nantinya terjadi regenerasi pimpinan, karena karyawan terikat dengan pemimpinnya, bukan pada tanggung jawabnya terhadap organisasi.

Tipe Militeristik

Pemimpin yang satu ini akan menerapkan disiplin tingkat tinggi bagi setiap karyawannya. Sebab, di mata pemimpin yang satu ini, menjadi pemimpin itu harus memiliki keahlian pemimpin yang sesungguhnya. Nah, jika karyawan punya tingkat kedisiplinan yang sama, maka bisa menghasilkan kolaborasi efektif di tempat kerja. Contohnya tidak datang terlambat ke kantor dan deadline selesai tepat waktu.

Akan tetapi, tipe pemimpin yang militeristik pun bisa menyebabkan karyawan tidak betah untuk lama-lama bertahan di kantor jika karyawan tersebut tidak disiplin. Mereka tidak akan tahan dengan teguran, peringatan, dan aturan disiplin kerja lainnya.

Tipe Otoriter

Pemimpin otoriter adalah pemimpin yang selalu memastikan pekerjaan bisa selesai tepat waktu tanpa banyak alasan. Akhirnya ini jadi melatih tingkat kedisiplinan karyawan secara tidak langsung. Hanya saja bagi sebagian karyawan mungkin hal ini akan terasa membebani mereka karena perlakuan pemimpin yang cenderung lebih menekan dan memaksakan kehendaknya demi mencapai goal perusahaan.

Tipe Paternalistik

Tipe kepemimpinan paternalistik merupakan pemimpin yang selalu memperlakukan karyawannya seperti pemula. Dia akan mengajarkan, memandu, dan mengontrol mereka sesuai keinginan atasan. Mungkin saja pemimpin tipe ini adalah pemimpin yang memiliki sifat perfeksionis dalam bekerja, sehingga menginginkan karyawan bekerja sesuai arahan. Sayangnya, dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek kesulitan bagi karyawan untuk berkembang.

Jika dilihat dari definisi dan tingkat perlakuannya masing-masing, umumnya tipe kepemimpinan yang membuat karyawan tidak betah untuk berlama-lama di kantor adalah tipe otoriter dan paternalistik. Walaupun di situasi tertentu, justru gaya kepemimpinan ini dibutuhkan dan disukai juga. Untuk itu, di sinilah perlunya pemimpin bisa menjadi pemimpin yang baik dan efektif apa pun tipe kepemimpinannya, sehingga karyawan tidak mudah untuk mengundurkan diri karena merasa dihargai.

Untuk menjadi pemimpin yang kreatif, inovatif, efektif, dan baik, Anda bisa mengikuti berbagai pelatihan yang sesuai hingga kursus online tentang leadership yang ada di aplikasi siap kerja QuBisa sebagai berikut:

0Comments

no profile