Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Fakta menarik mengukur tingkat kecerdasan anak melalui Percobaan marshmallow Stanford

3.7k views · 31 December, 2021

Share
Dr. Abdul Latief

Dr. Abdul Latief

Mengukur kecerdasan anak sangat penting untuk dilakukan. manfaat melakukan pengukuran kecerdasan anak antara lain untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak, bakat yang dimiliki, dan minat anak dalam belajar. 

Mengukur Tingkat Kecerdasan Anak Melalui Percobaan Marshmallow Stanford

Marshmallow Stanford adalah salah satu jenis tes untuk mengukur kecerdasan anak. Tes tersebut awalnya dilakukan di Universitas Stanford oleh Prof. Walter Mischel. Pada tes ini, anak akan dihadapkan 2 piring marshmallow dimana yang satu berisi sedikit dan yang satunya berisi lebih banyak. Anak dijelaskan bahwa mereka dapat memakan marshmallow pada piring yang sedikit, akan tetapi apabila mampu bersabar hingga peneliti kembali, maka anak akan mendapatkan piring yang berisi lebih banyak marshmallow. 

Proses penelitian dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Selama rentang waktu tersebut peneliti mencatat berapa anak yang lolos tes dan berapa anak yang tidak lolos. Tes ini menguji seberapa kuat anak mampu menahan diri untuk memakan marshmallow dan bersabar untuk mendapatkan jumlah yang lebih banyak. 

Percobaan Marshmallow Stanford dilakukan berdasarkan teori Delay of Gratification (Penundaan Gratifikasi). Setelah penelitian dilakukan maka didapatkan hasil tes yang dapat dijadikan indikator kecerdasan anak.

Setelah melakukan serangkaian tes tersebut maka dapat ditentukan manfaat melakukan pengukuran kecerdasan anak. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa hasil yang dapat digunakan sebagai indikator kecerdasan anak. 

Yuk, simak selengkapnya penjelasan tentang percobaan Marshmallow Stanford dengan menyaksikan hingga akhir video microlearning di atas. Selanjutnya, seperti apakah indikator kecerdasan anak berdasarkan percobaan Marshmallow Stanford? Temukan jawabannya dengan membaca artikel di bawah ini, ya.

Indikator Kecerdasan Anak Berdasarkan Percobaan Marshmallow Stanford

Kemampuan Akademis 

Berdasarkan penelitian, anak yang mampu menahan diri memiliki kemampuan akademis yang lebih baik dibanding dengan anak yang tidak mampu menahan diri untuk memakan marshmallow. Lebih jauh, sekian tahun kemudian diketahui bahwa anak yang memiliki delay of gratification tinggi memiliki nilai SAT (ujian masuk perguruan tinggi) yang lebih baik dibanding yang tidak memiliki delay of gratification rendah.

Anak yang lolos tes marshmallow dinilai lebih tahan dalam menghadapi stres dan memiliki resiko yang rendah dalam penyalahgunaan narkoba karena dianggap memiliki manajemen diri yang baik. Selain itu, anak tersebut memiliki potensi terkena obesitas yang lebih rendah. Ini menjadi salah satu fakta menarik dalam mengukur kecerdasan anak melalui percobaan Marshmallow Stanford.

Kehidupan Sosial 

Peneliti melakukan penelitian jenis longitudinal research yaitu mengikuti rekam jejak dari subjek penelitiannya bertahun-tahun kemudian untuk mengetahui perbedaan anak yang lolos tes dan yang tidak. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, anak yang lolos dari tes marshmallow lebih mampu bersosialisasi lebih baik dengan banyak orang. Sehingga tidak mengalami kendala dalam kehidupan bersosialnya.

Sedangkan untuk anak yang tidak lolos tes marshmallow mengalami kehidupan sosial yang lebih rendah. Karena kemampuan anak dalam bersabar lebih rendah menjadi penyebab kurangnya anak dalam kehidupan sosialnya.

Kehidupan Finansial

Salah satu indikator kecerdasan anak nantinya juga dapat dilihat dari kehidupan finansial. Seperti yang disebutkan sebelumnya, anak yang lolos tes marshmallow memiliki kemampuan akademik dibandingkan anak yang tidak lolos tes marshmallow. Oleh karena itu sekian tahun kemudian dilakukan lagi pengamatan oleh tim Prof. Mischel bahwa kehidupan finansial anak yang lolos tes rata-rata lebih baik dibanding anak yang tidak lolos tes.

Anak yang lolos tes memiliki kemampuan akademik yang lebih baik, sehingga peluang mendapat pekerjaan yang baik akan lebih besar. Sehingga hal inilah yang menjadi alasan mengapa anak yang lolos tes marshmallow memiliki kehidupan finansial yang lebih baik dibandingkan anak yang tidak lolos tes marshmallow. 

Itulah beberapa fakta menarik tentang hasil yang didapatkan dari mengukur kecerdasan anak melalui percobaan Marshmallow Stanford. Anda dapat mencoba mempraktekkan tes ini dirumah kepada anak Anda untuk mengenali kecerdasan anak atau hubungi konsultan tumbuh kembang. Tentunya penelitian ini tidak sepenuhnya sempurna dan menjadi indikator kecerdasan anak yang utama. Kecerdasan anak dapat diasah dengan arahan dan pengawasan yang baik oleh orang tua.

Sobat QuBisa juga dapat menemukan informasi menarik terkait perkembangan anak dan teknologi lainnya dengan mempelajari rekomendasi kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau berikut ini:

0Comments

no profile