Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Tips Mengatur Nada dalam Berkomunikasi

5.7k views · 7 January, 2022

Share
Patricia Widjaja

Patricia Widjaja

Tidak dimungkiri jika komunikasi adalah hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Entah itu komunikasi verbal atau lisan, maupun komunikasi nonverbal atau tulisan. Namun, apakah Anda menyadari bahwa dalam berkomunikasi Anda perlu memperhatikan nada suara?

Nada suara, terutama pada saat Anda melakukan public speaking atau bekerja di bidang pelayanan, harus diatur sedemikian rupa. Ini bertujuan agar audiens atau lawan bicara merasa nyaman dan lebih mudah memahami maksud Anda.

Cara Memahami Customer

Untuk memudahkan mengatur nada saat berkomunikasi dengan pelanggan apabila profesi Anda adalah customer service, maka Anda harus memperbaiki mindset terlebih dahulu. Cobalah memosisikan diri Anda sebagai konsumen.

Saat menjadi customer, Anda tentu ingin dilayani dengan baik tanpa dimarahi karena alasan apa pun, bukan? Ya, Anda harus bisa mengatur emosi saat melayani customer. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan selengkapnya pada video microlearning ini.

Tips agar Lawan Bicara Fokus Mendengarkan Anda Berbicara

Agar komunikasi Anda dengan siapa pun berjalan lancar dan efektif, berikut ini beberapa cara mengatur nada bicara yang bisa Anda praktikkan:

Melakukan Variasi Intonasi

Mungkin Anda pernah terjebak dalam kebingungan apakah lawan bicara memberikan pertanyaan atau pernyataan. Ya, pembicaraan atau komunikasi dengan nada monoton akan membuat orang yang berbicara dengan Anda merasa bingung. Di sinilah pentingnya memvariasikan intonasi: tinggi, sedang, atau rendah, sesuai situasi yang dihadapi.

Perlu diingat, intonasi tinggi digunakan saat mengajukan pertanyaan, sementara intonasi rendah justru sebaliknya, dipakai saat memberikan pernyataan. Jadi, jangan selalu menggunakan intonasi tinggi atau rendah secara terus-menerus karena bisa menyebabkan kesalahpahaman.

Berbicara secara Perlahan

Ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain, jangan berbicara terburu-buru seolah dikejar sesuatu yang mengerikan. Bicaralah perlahan dengan nada suara yang tidak terlalu pelan agar terdengar jelas dan bisa dipahami oleh lawan bicara Anda. Selain itu, saat berbicara terburu-buru, ini tanpa sadar akan membuat Anda meninggikan suara, seolah sedang marah.

Mengatur Napas Saat Berbicara

Ketika Anda berhasil mengatur napas saat berkomunikasi, maka suara atau nada yang Anda keluarkan pun bisa diatur dengan baik. Selain itu, jika napas tidak teratur, kemungkinan Anda akan mengeluarkan nada tinggi, seperti berteriak bahkan membentak.

Anda yang berbicara biasa saja tentu tidak ingin dianggap sedang memarahi lawan bicara dan membuatnya trauma mengobrol dengan Anda, bukan? Jadi, aturlah napas sebaik mungkin sehingga nada suara lebih enak didengar dan tidak menimbulkan kesalahpahaman atau salah tangkap isi pembicaraan.

Jangan Bergumam

Anda pasti sering bergumam pada kesempatan tertentu. Bergumam adalah kegiatan berbicara dengan nada yang sangat rendah sehingga umumnya tak terdengar jelas apa yang diucapkan. Itu memang hal yang normal. Hanya saja, jangan dilakukan ketika Anda sedang mengobrol dengan orang lain. Mengapa? Anda bisa dianggap tidak sopan dan sengaja merendahkan nada bicara agar lawan bicara Anda tidak mendengar, seolah Anda sedang mengumpat atau mengejek.

Tersenyum

Coba rasakan perbedaan ketika Anda berbicara dengan ekspresi datar dan tersenyum. Pasti Anda akan menemukan perbedaan. Saat berbicara sambil tersenyum, otot wajah akan melebar dan menghasilkan nada suara yang lebih bersahabat. Wajah yang berseri dihiasi senyuman tentu akan membuat orang yang tengah berbincang dengan Anda merasa lebih nyaman.

Hasilnya pasti akan berbeda dengan Anda yang memasang wajah murung atau datar. Nada yang dihasilkan menjadi lebih rendah dan ramah.

Cara memahami customer memang harus Anda pelajari karena posisi mereka adalah raja. Karena itu, jangan lelah untuk belajar melalui ragam microlearning di platform kursus online QuBisa di bawah ini:

0Comments

no profile