3.3k views · 24 December, 2021
Yuanita Leisbuana
Melakukan pendakian gunung selama masa pandemi tentu membuat Anda harus menyiapkan diri dan perlengkapan pendakian lebih teliti lagi karena hingga saat ini, pandemi belum juga berakhir. Bahkan, varian Covid-19 makin beragam dan cepat penyebarannya. Walaupun belum pernah ditemukan kasus positif yang berasal dari proses pendakian gunung, tetap saja Anda harus waspada di mana pun berada.
Jadi, apa saja protokol wisata pendakian gunung yang aman saat pandemi? Yuk, cari tahu melalui microlearning ini!
Agar bisa melakukan pendakian dengan aman, nyaman, menyenangkan, dan terhindar dari kebingungan, sebaiknya Anda mengetahui beberapa istilah pendakian, seperti:
Hiking adalah salah satu istilah yang paling umum digunakan dalam pendakian gunung, yang berarti aktivitas berjalan di alam bebas. Hanya saja, kata ini sering disamakan dengan kegiatan mendaki gunung. Pada dasarnya, berjalan di alam seperti pergi ke air terjun atau danau pun bisa disebut hiking.
Trekking adalah istilah untuk perjalanan jarak jauh mendaki gunung dengan berjalan kaki. Istilah ini sering muncul ketika membahas waktu tempuh dari satu pos ke pos lainnya.
Pendakian gunung adalah kegiatan melakukan pendakian yang harus dilakukan dengan keterampilan tertentu dan peralatan khusus yang memadai. Pendaki gunung harus memiliki fisik yang kuat dan persiapan yang matang, sebab selain mendaki turun naik di berbagai medan, pendaki juga harus memiliki pengetahuan yang relevan, kemudian melatih fisik terlebih dahulu dan menganalisis rute pendakian dalam aktivitas mendaki.
Simaksi adalah izin masuk ke kawasan lindung. Izin ini berupa tiket masuk Anda sebelum mendaki gunung. Simaksi biasanya dapat diurus secara online atau offline melalui konter perlindungan yang tersedia. Beberapa gunung memiliki peraturan tentang kuota pendakian, jadi izin ini harus dipesan terlebih dahulu jauh-jauh hari.
Logistik merupakan persediaan atau bahan pangan yang Anda bawa selama perjalanan mendaki. Tik-tok atau tektok adalah istilah yang ditujukkan bagi pendaki naik turun gunung dengan durasi sehari tanpa menginap atau membuat kemah di gunung. Istilah ini muncul untuk pendaki dengan jarak tempuh puncak tidak jauh dan rata-rata hanya menghabiskan waktu 2-3 jam saja.
Mendaki gunung tak hanya menjadi olahraga untuk menjaga general health saja, tetapi juga baik untuk psychology. Ya, naik gunung bisa menjadi salah satu cara menyembuhkan diri. Ingin tahu cara self healing yang bisa dilakukan di rumah? Yuk, simak beberapa microlearning berikut ini:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.