Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Alasan Karyawan Gaji Buta

9.4k views · 14 July, 2022

Share
Nelly Mathias

Nelly Mathias

Istilah gaji buta dalam dunia kantoran diartikan sebagai kondisi karyawan atau pegawai tetap mendapatkan gajinya namun tidak melakukan pekerjaan dengan semestinya. Istilah ini kembali menjadi perbincangan seiring semakin banyaknya karyawan yang bekerja di rumah atau WFH (Work From Home). Job desk yang dikerjakan cenderung tidak maksimal atau bahkan tidak dikerjakan dan mengandalkan orang lain. Lantas, apa saja alasan karyawan berada di situasi ini? 

Alasan Karyawan Gaji Buta

Nelly Mathias dalam video microlearing kali ini menjelaskan beberapa alasan karyawan gabut yaitu memiliki pekerjaan yang terlalu mudah, manipulatif, tidak dianggap, akan diberhentikan dan malas. Sobat QuBisa dapat menyimak hingga akhir video microlearning diatas untuk mendapatkan penjelasan lengkapnya. 

Lalu apa aja sih kategori karyawan yang dianggap makan gaji buta? Untuk mengetahui jawabannya, baca artikel di bawah ini, ya.

Ini Kategori Karyawan yang Dianggap Makan Gaji Buta

Lengang Saat Jam Kerja

Sekitar 70% karyawan benar-benar menghabiskan lebih dari 30 menit sehari untuk kegiatan selain pekerjaan mereka. Banyak diantaranya juga menghabiskan lebih dari 3 jam sehari untuk kegiatan tersebut. Jika jam kerja resmi biasanya 8 sampai 9 jam, hanya sekitar 5 sampai 6 jam yang benar-benar digunakan untuk bekerja.

Kelengangan ini membuat karyawan tidak produktif dan menyia-nyiakan waktu. Kebiasaan tersebut juga biasanya terjadi karena mengulur waktu. Seperti mengulur waktu makan siang, istirahat, dan sholat bagi sebagian karyawan yang menunaikannya.

Kerja Hanya untuk Setor Muka

Ciri kenapa karyawan disebut makan gaji buta selanjutnya adalah karyawan datang ke kantor hanya untuk “setor muka”. Mereka biasanya pergi ke kantor untuk absen, hang out, bertemu dengan teman lain, mencari pengalih suntuk, atau melakukan pekerjaan lain di luar kantor. Mereka tidak benar-benar niat untuk bekerja.

Tidak jarang terkadang mereka hanya berpura-pura bekerja ketika atasan datang dan mengawasi di kantor. Mereka tidak terlalu peduli apa itu gaji buta. Namun mereka tetap tidak melepaskan pekerjaan tersebut dan mengambil jatah gaji yang ada.

Keseringan Mengecek HP di Kantor

Adanya teknologi yang memungkinkan setiap orang untuk mengakses dunia luar dengan mudah. Kehidupan sosial media dan keinginan selalu up to date menjadi salah satu faktor yang memungkinkan terjadinya hal tersebut. Jelas, sering ditemukan menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang berhubungan dengan dunia maya.

Seperti memantau internet dan selalu scrolling beranda sosial media. Karyawan jadi terus-terusan mengecek ponsel. Sulit untuk lepas dari menatap layar ponsel dan mengerjakan tanggung jawabnya.

Pekerjaan “Asal Jadi”

Karyawan yang memperoleh gaji buta dapat ditandai dengan menghasilkan pekerjaan yang lalai. Mereka tampaknya telah menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Tetapi ketika Anda melihat hasilnya, tidak ada yang memuaskan. 

Apalagi jika pekerjaan orang tersebut menjadi pekerjaan utama suatu tim. Rekan lain mungkin perlu merevisi pekerjaan tersebut agar tidak berantakan. Hal-hal seperti itu tentu menjengkelkan dan membuat orang lain harus bekerja dua kali.

Beralasan Rehat

Ketika karyawan malah mengulur-ulur waktu istirahat, mereka cenderung beralasan ingin rehat sebentar. Namun yang dilakukan malah tidak kembali ke kantor. Terkadang pergi ke kafe, menonton bioskop, dan berkeliling kantor mereka jadikan alasan agar tidak jenuh.

Alasan ini membuat mereka terlalu banyak menghabiskan waktu dan kegiatan di luar kantor. Ini akan sangat merugikan Anda ketika ada pekerjaan tim. Hal ini harus dihindari karena bisa sering terjadi.

Sering Bolos

Alasan selanjutnya adalah sering membolos kerja. Alasan klasiknya adalah merawat sanak saudara yang sudah meninggal, sakit, dan atau menghadiri acara. Sebenarnya memang tentu hal-hal tersebut tidak dapat dihindari dan mengharuskan Anda untuk izin.

Namun ketika ini terjadi pada seorang karyawan secara sering, maka karyawan tersebut makan gaji buta. Akan banyak pekerjaannya yang tidak teratasi. Mereka tidak di kantor tetapi tetap memperoleh gajinya.

Dari hal-hal di atas, Anda dapat berusaha menghindarinya agar tidak menjadi karyawan yang makan gaji buta. Memperoleh gaji sesuai dengan porsi kerja akan mendatangkan rezeki yang baik. Semoga Anda bisa meningkatkan produktivitas dan memperoleh gaji yang sesuai.

Yuk tingkatkan produktivitas dengan mempelajari berbagai kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau pada aplikasi belajar online QuBisa dengan ragam tema menarik mulai dari pengembangan diri, pengembangan karir, bisnis, entrepreneurship, digital marketing hingga motivasi seperti di bawah ini:

0Comments

no profile