2.6k views · 30 December, 2021
Gita Ayu Puspita, M.Psi, Psikolog
Anda tentu sudah familiar dengan kata body shaming, bukan? Body shaming adalah suatu tindakan atau aktivitas mengomentari bentuk tubuh seseorang. Baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Yang mana bisa mempengaruhi kesehatan mental dari korban body shaming tersebut.
Jika Anda menyaksikan microlearning ini, terdapat dua orang perempuan yang bertemu dan melakukan percakapan. Di mana percakapannya mengomentari penampilan dan bentuk fisik seseorang.
Percakapan seperti di atas lazim terjadi ketika menghadiri reuni. Ya, setelah lama tidak bertemu, sebagian besar orang nyatanya selalu mengomentari penampilan, badan. Entah dengan menyinggung menggunakan kata gemuk, langsing, potongan rambut, dan lainnya.
Nah, berdasarkan case atau kondisi tersebut, banyak individu yang tidak menyadari bahwa dia sudah menjadi pelaku body shaming berdasarkan candaan yang dilontarkannya.
Faktanya korban body shaming mengalami perundungan yang justru dilakukan oleh lingkungan terdekat atau lingkup keluarga, kerabat, hingga teman yang sudah lama mengenalnya dan akrab. Baik itu teman sekolah maupun teman kerja.
Penyebab body shaming sering dilakukan oleh orang terdekat korban tentunya karena pengetahuan mereka yang masih minim atau terbatas, Jadi, karena sudah merasa akrab atau dekat, mengomentari fisik atau penampilan seseorang itu dianggap sebagai candaan semata.
Jadi, alih-alih menyadari sudah jadi pelaku body shaming, mereka justru berlindung pada kalimat Anda tidak boleh sensitif atau baperan. Kemudian menganggap kalimat mereka merupakan motivasi untuk kamu supaya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Komunikasi dilakukan semua orang dan setiap hari. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui cara berkomunikasi yang baik. Jadi, pada akhirnya membuat mereka tidak sadar bahwa sudah memilih kata yang kurang tepat dan memiliki dampak besar terhadap lawan bicaranya.
Tak hanya itu, sering kali, saat reuni atau baru bertemu lagi dengan teman setelah ratusan purnama berlalu, sebagian orang akan bingung untuk membicarakan apa supaya bisa akrba. Akhirnya penampilanlah yang menjadi sasaran topik termudah bagi mereka.
Nah, Anda pasti tidak mau bukan, karena kata-kata yang tidak Anda sadari justru menjadi penyebab seseorang bunuh diri? Oleh sebab itu, bekali diri Anda dengan cara berkomunikasi efektif dan baik. Kemudian tambah pengetahuan Anda terkait banyak hal. Baik soft skill maupun hard skill. Ini akan membantu Anda untuk memiliki banyak topik obrolan dengan teman atau keluarga yang sudah lama tidak bertemu.
Di mana harus mempelajarinya? Jangan khawatir, Anda hanya perlu satu platform belajar online, QuBisa. Yang mana ada banyak kursus online gratis, microlearning, dan lainnya yang bisa Anda manfaatkan dengan baik. Di bawah ini adalah beberapa materi yang bisa Anda pelajari.
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.