in partnership with Indosiar

Lecehkan Papua, Cita Citata Diminta Menghadap Kepala Suku

Lecehkan Papua, Cita Citata Diminta Menghadap Kepala Suku Cita Citata/©KapanLagi.com®/Bambang E Ros
Kapanlagi.com - Salah satu permasalahan yang mengganjal karir Cita Citata adalah ketika pedangdut cantik ini tak sengaja mengeluarkan guyonan rasis bagi sebagian masyarakat Papua. Awal Februari 2015, Cita sempat mengucapkan kata, "Cantik kan nggak kayak Papua," sambil memakai baju adat Papua.

Sontak, statement Cita ini jadi masalah panjang yang kembali muncul ke permukaan setelah satu tahun berlalu. Adalah Forum Papua Bersatu (FPB) yang kembali mempermasalahkan ini dan meminta Cita datang ke Papua sambil membawa 500 ekor Babi.

Yan Matuan, Ketua FPB, menyatakan bahwa banyak masyarakat Papua yang masih belum mengetahui kejadian ini, sehingga ia bersikeras meminta Cita datang ke tanah Papua. "Masyarakat Papua tersinggung, kenapa kata-kata itu muncul dari artis. Efeknya, rakyat Papua bisa merasa tidak dianggap sebagai bagian dari NKRI dengan kata-kata itu," jelasnya saat ditemui  di Johar, Jakarta Pusat.

Cita-Citata diminta datang ke Papua paling lambat Februari/©KapanLagi.com®/Bambang E Ros

Yan menegaskan bahwa Cita harus mengikuti prosesi adat yang akan dilakukan sebagai salah satu cara meminta maaf. "Ada prosesi adat. Nanti akan dihadirkan kalau tidak pakai busana Papua, dia pakai topi Papua, duduk dengan kepala suku, lalu acara bakar-bakaran," ungkapnya.

Meski Cita sudah berkomunikasi langsung dengan anggota dewan yang berasal dari Papua, Yan beralasan bahwa rakyat lah yang meminta untuk langsung datang ke sana. Ia hanya ingin menyelesaikan permasalahan ini secara adat, dan tak ingin membawanya ke meja hijau.

"Tahapan itu kita lakukan, laporan ke polisi tidak perlu, tapi upaya perdamaian secara adat. Karena rakyat minta itu. Paling tidak akhir Februari paling lambat. Kalau tidak kita lakukan upaya pemblokiran untuk Cita Citata," tegasnya.

Yan pun berpesan kepada Cita, agar lebih berhati-hati supaya tak lagi rasis yang membuat orang lain merasa terdiskriminasi. "Kami senang dia seorang artis, bisa menyanyi dan membawa nama baik bangsa. Hanya saja dari ungkapan yang rasis dan mendiskriminasi harkat dan martabat orang Papua itu yang kami sayangkan," tandasnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/hen/tch)

REKOMENDASI
TRENDING