Indra Lesmana Tampil Bareng dengan Gurunya

Moch. Indra Kurniawan  |  Jumat, 18 Februari 2005 11:25


  • Indra Lesmana Tampil Bareng dengan Gurunya
    Ilustrasi
Kapanlagi.com - Impian Indra Lesmana untuk kembali berduet dengan gurunya, Bubi Chen, akhirnya terwujud. Pada Rabu (16/2) malam, dua virtuoso jazz itu memukau penonton di gedung Graha Bakti Budaya (GBB), Taman Ismail Marzuki (TIM) dalam konser berjudul 2 Love Jazz the Art of Duo.

"Saya senang Om Bubi bisa datang kembali ke Jakarta. Sebelumnya, saya sempat khawatir Om Bubi `gak` bisa datang," kata Indra kepada para pengunjung.

Bubi Chen, pianis yang pernah dijuluki Art Tatum of Asia oleh publik jazz di Berlin, punya arti penting bagi karir musik Indra selain ayah kandungnya, Jack Lesmana.

Pada 1975, Indra pernah "dipaksa" tampil bersama Bubi dalam sebuah pertunjukkan di TIM. Kala itu, Indra masih terlalu kecil.

Di atas pangkuan Bubi, jemarinya lincah menekan tuts piano sementaranya kaki kecilnya harus bersusah payah untuk menginjak pedal. Meski begitu, penampilan Indra berhasil mengundang tepuk tangan pengunjung.

Pada 1983, Indra menjejakkan kakinya di dunia musik jazz dengan menghasilkan dua komposisi No Standing dan Sleeping Beauty.

Namun, kedua virtuoso jazz itu baru sepanggung lagi pada 1987, yakni ketika Indra membentuk grup Andromeda yang sempat tampil di Surabaya dan Jakarta. Pertemuan terakhirnya terjadi pada 1998 di Jakarta dan pada 2002 di Bandung.

Dalam konser malam itu, Indra dan Bubi memainkan 11 lagu "wajib" jazz di antaranya The Nearness of View, Autumn Leaf dan Blue Boscha.

"Saya memainkan lagu-lagu itu sejak saya hanya mendengar Om Bubi main, hingga akhirnya bisa memainkannya berdua dengan Om Bubi," ujarnya.

Keduanya memang mempunyai nama besar di jagat jazz Indonesia. Salah seorang panitia penyelenggara, Farida Indrawati, mengaku terkejut dengan banyaknya jumlah pengunjung.

"Padahal, acara ini diselenggarakan secara mendadak, kita tidak sempat melakukan promosi dan publikasi besar-besaran," katanya.

Tiket yang dijual seharga Rp50 ribu hingga Rp100 ribu itu terjual sekitar 700 dari 800 tiket yang dikeluarkan.

Ide konser tersebut muncul dari Indra dan istrinya yang tidak puas dengan jatah waktu tampil mereka pada konser amal Jazz untuk Aceh yang diselenggarakan pada 22 Januari lalu.

"Gagasannya memang dari Indra, kita hanya memfasilitasi saja," kata salah seorang panitia lainnya, Gideon Momongan.

Indra yang dalam konser itu terlihat muda dan enerjik tampak sangat akrab dengan Bubi yang mulai renta. Ketika Bubi merangkul pundak Indra, keduanya terlihat lebih akrab dari sekedar seorang ayah dengan anak lelakinya. Musik jazz menjadikan mereka sebagai ayah dan anak.