Tiga Pengumuman yang Dinanti Pelaku Pasar Modal

Presiden SBY Buka BEI
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Rangkaian safari politik Presiden Terpilih Joko Widodo mengunjungi para petinggi partai dalam rangka mengurangi paralisis politik, hanya sebatas sentimen positif temporer terhadap pasar modal, bukan faktor fundamental utama dalam valuasi di bursa saham.

Usai Lebaran, Xiaomi Bikin Kejutan untuk Pengguna Indonesia Sore Nanti

Begitu juga, dengan apa yang akan terjadi di hari ini, Senin 20 Oktober 2014, saat inagurasi presiden. Politik bukan zero-sum game seperti pasar modal.
 
3 pengumuman pengubah peta permainan

Kegaduhan di ranah politik di tanah air sudah meneduh di saat masih terjadinya turbulensi bursa regional, karena naiknya risiko volatilitas bursa global yang sudah kembali mencapai level tertingginya sejak krisis Euro tahun 2012.

Viral! Konser Musik di Malang Batal Digelar, Pembeli Tiket dan Penyewa Stand Tuntut Refund

Hati-hati terhadap air teduh yang bisa menenggelamkan, tetap waspada karena dana asing masih terus keluar dari Bursa Efek Indonesia. Apalagi, di saat pemerintah kurang mengelola ekspektasi pasar yang dapat memunculkan risiko idiosinkratik di bursa dalam waktu dekat.
 
Ada tiga kejadian penting dalam jangka pendek yang ditunggu investor yang juga dapat menciptakan risiko sistemik di pasar, yaitu pada 22 Oktober 2014 ada pengumuman kabinet (terutama bidang ekonomi-keuangan), 29 Oktober ada pengumuman The Fed, dan 1 November yang paling ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar, yaitu pemotongan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
 
Kapital asing menyusut

Total pembelian bersih investor asing tahun ini hingga Jumat pekan lalu, sebesar Rp42,4 triliun, dan sepanjang Oktober terjadi penjualan bersih Rp6,1 triliun. Yang perlu menjadi perhatian investor di pasar modal adalah pada sepekan lalu, di saat indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 143 poin, tidak pernah didapati di Bursa Efek Indonesia adanya pembelian bersih oleh investor asing.
 
IHSG minggu lalu sudah naik tiga persen. Di lain sisi, investor asing minggu lalu, dalam lima hari berturut-turut mencatatkan penjualan bersih mencapai Rp2,3 triliun. Ini sinyal negatif yang tak disadari pelaku pasar. Yang lebih menarik lagi adalah penjualan asing terbesar sebesar 30 persen dari total penjualan di pekan lalu, justru terjadi di hari Jumat, ketika terjadi pertemuan positif antara Jokowi dan Prabowo yang melambungkan IHSG 1,8 persen.
 
Efek Presiden

Emak-emak Hadang Alat Berat Tolak Pembongkaran Pasar Kutabumi

Secara iterasi historis dalam tujuh kali acara inagurasi Presiden RI, imbal hasil IHSG dari H-1 hingga H+1 hanya menghasilkan rerata positif 0,8 persen dan rerata negatif 0,9 persen dalam sepekan pascainagurasi. Sambutan pasar modal tertinggi pernah terjadi saat inagurasi Gus Dur 15 tahun lalu, saat itu apresiasi pasar sebesar 5,5 persen.
 
Pelaku pasar menunggu "Efek Jokowi" jilid III di H+1 nanti, apakah IHSG dapat membumbung ke level 5.300 menyamai rekor kenaikan, saat Gus Dur inagurasi, ataukah melemah seperti saat inagurasi Megawati yang memerah sebesar 0,7 persen.
 
Adapun yang juga menarik adalah di Hari -H, saat inagurasi Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2004 dan 2009, IHSG melemah 1,4 persen dan 0,8 persen. Jika seperti ini yang terjadi, proyeksi IHSG akan melemah ke level dukungannya di kisaran 4.882—4.912.
 
Jokowinomik

Di pekan ini, selain diramaikan oleh munculnya laporan keuangan emiten kuartal tiga tahun ini, yang diekspektasikan positif akan bertumbuh sembilan persen pendapatannya secara rata-rata. Pasar juga akan diramaikan pengumuman Kabinet yang diekspektasikan pasar akan diisi profesional dan populis, yang penting tepat posisinya sesuai bidang dan kapabilitasnya untuk memenuhi target Presiden Jokowi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar tujuh persen, yang tampaknya baru akan tercapai di 2017, sehingga dapat mengantarkan IHSG ke target level 9.000 di 2019.
 
Target kenaikan IHSG jangka pendek saat ini, menutup lubang terdekat di atas posisi saat ini, hanya dengan apresiasi IHSG sebesar 1,9 persen sudah cukup membalikkan tren penurunan selama dua pekan terakhir menjadi tren naik. Tingkat dukungan dan tahanan IHSG untuk sepekan ini adalah di level 4.841—5.124 dengan saham-saham pilihan selektif teknis seperti ADHI, ADRO, BBRI, BBTN, TLKM, WSKT, WTON.
 
Penulis: David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group

Promo Ramadan Xtra Xiaomi

Promo Ramadan Xtra Xiaomi Diskon Hingga Rp 800 Ribu, Bisa Buat Hadiah Lebaran

Xiaomi menyajikan berbagai penawaran istimewa, salah satunya promo Ramadan Xtra yang menawarkan potongan harga hingga 800 ribu rupiah.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024