- iStockphoto
VIVAlife - Tampan, bertubuh atletis, dan tampak maskulin. Itulah gambaran pria idaman. Tapi kenyataannya, tak semua wanita menyukai tipe pria itu. Sebuah penelitian justru mengungkap, 76 persen wanita menyukai pria feminin.
Ini dibuktikan oleh EliteSingles, yang ingin mengetahui seperti apa tipe pasangan idaman wanita. Riset yang dilakukan tahun 2014 itu melibatkan orang dengan usia rata-rata 48 tahun.
Sebanyak 561 lajang yang berada di Inggris, Irlandia, Australia dan Selandia Baru ikut serta dalam penelitian. 78 persennya merupakan wanita.
Hasilnya seperti sudah diungkap, 76 persen wanita feminin mengaku lebih menyukai pria yang sedikit feminin dibanding tampak macho. Mereka dianggap lebih menggairahkan saat kencan dan membuat wanita terpesona.
Pria feminin yang dimaksud, bukan para pria lemah gemulai. Melainkan, pria lembut yang bisa membuat pasangannya merasa nyaman dan memerhatikan mereka seperti diri sendiri.
Sedangkan 26 persen wanita lainnya masih lebih menyukai pria maskulin dengan tubuh atletis.
Mengutip Your Tango, berubahnya tipe pria idaman itu terjadi akibat pengaruh adanya emansipasi wanita. Dulu, sebagian besar wanita sangat mengidolakan pria maskulin bertubuh kekar karena dianggap bisa melindungi dan membuatnya merasa aman.
Namun seiring berkembangnya waktu, kini wanita tidak lagi merasa perlu dilindungi dan diselamatkan oleh pasangannya. Mereka merasa bisa melindungi dirinya sendiri.
Bagaimana dengan para pria? Ternyata 59 persen pria maskulin menyukai wanita yang juga tampak maskulin. Sedangkan yang memilih wanita bertipe feminin hanya 25 persen.
Dr Wiebke Neberich, Kepala Penelitian menuturkan dua teori soal itu. Yaitu, “birds of the feather flock together”. Maksudnya, hubungan yang terjadi karena adanya kesamaan sifat di antara keduanya, sehingga merasa saling melengkapi. Ibarat bulu dan burung.
Teori Hubungan
Selanjutnya adalah “opposites attract”, atau orang yang memiliki sifat berbeda yang akan saling tertarik satu sama lain.
Menurut Neberich, teori hubungan “bulu dan burung” adalah jenis hubungan yang dianggap bisa berjalan dengan baik dan awet. Teori hubungan ini dianggap lebih realistis dan masuk akal untuk dijalankan.
Selain itu, hubungan dianggap lebih sehat karena memiliki minat dan ketertarikan yang sama pada suatu hal. Sehingga, pasangan lebih saling memahami dan mendukung satu sama lain.
Tak heran jika wanita yang feminin juga mencari pria feminin.
“Laki-laki dan wanita yang punya kepribadian sama biasanya cocok, karena mereka memiliki kebutuhan yang sama, memiliki dunia emosional yang sebanding, memiliki sudut pandang yang sama, dan semuanya akan membantu menghindari konflik,” kata Neberich. (ren)