Sukses

Arti Shio Kuda Kayu Buat Pasar Modal RI

Shio Kuda Kayu mulai berjalan sejak perayaan Imlek 2565. Bagaimana peluang penguatan IHSG? Yuk, cek dulu ramalannya.

Kalendar lunar telah berganti menjadi Sincia 2565 bersamaan dengan pengunduran diri Menteri Perdagangan yang pasang kuda-kuda untuk konvensi. Kuda adalah shio yang berukuran tanggung, tidak kecil dan tidak besar, namun nyata.

Head of Research KSK Financial Group, David Cornelis dalam ulasannya seperti dikutip Selasa (4/2/2014) menjelaskan, berdasarkan Cap Jie Shio, tahun 2014 adalah tahun Kuda Kayu Hijau dengan unsur Api yang paling kuat yang menghancurkan unsur Logam. Di sisi lain, logam perlu memanfaatkan api untuk peleburan sehingga lebih bernilai. Tahun ini juga disebut dengan Kuda Emas yang berada dalam pasir, yang artinya ada sesuatu yang bernilai namun masih terperangkap.

Kayu dapat membantu Api tetap menyala dan bertahan lama. Kayu di atas Api sifatnya rentan terbakar impulsif panas karena agresivitas.

Melihat tabiat dan sifat unsur-unsur tersebut, David mengimbau investor perlu menjadi rasional dan tenang di tahun Kuda ini yang bertemperamental labil di tengah relatif tingginya volatilitas finansial.

Dari catatan David, gejolak dari negeri Tango dan negara BIT (Brazil, India, Turki) yang menaikkan suku bunga, sebetulnya dapat memberi sentimen negatif di pasar berkembang. "Indonesia dengan kombinasi strategi ekonomi politik Ali-Baba sampai saat ini belum terpengaruh oleh hal tersebut," katanya.

Berjaga-jaga terhadap proyeksi ekonomi yang belum membaik, investor pasar modal diharapkan memiliki ketahanan, kegigihan dan vitalitas. Pemicunya, bursa saham di tahun Kuda ini bersifat energetik berlari cepat namun mudah sensitif dan kaget saat melihat sesuatu, lalu menjadi mengamuk.

Secara historis, sejak tahun 1928, sebanyak 6 dari 8 tahun bershio Kuda, bursa Amerika Serikat selalu bergerak negatif, turun dengan rata-rata  minus 4,9%. Namun yang menarik, di tahun shio Kuda Kayu yang bersiklus 60 tahun sekali, bursa bergerak bullish besar dengan kenaikan mencapai 21,21% di tahun 1954.

Meninggalkan Januari yang tak memiliki efek banyak, IHSG tercatat hanya naik 3,4%. Memasuki bulan ke-2 tahun ini, investor perlu mengetahui bahwa secara tradisional sejak tahun 1990, IHSG cenderung melemah tipis di Februari dan akan beranjak naik lagi jelang rilis laporan keuangan emiten di akhir kuartal 1.

"Buy on weakness saham-saham selektif, lalu Sell on news di akhir bulan Maret," saran David. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.