Jangan Lewatkan Updet dari Dd.Ayip Dokumen

We'll not spam mate! We promise.

Showing posts with label makalah. Show all posts
Showing posts with label makalah. Show all posts

Thursday 11 August 2016

MAKALAH PENGERTIAN SEJARAH

makalah bahaya vormalin

Makalah Bahaya Vormalin Untuk Tugas sekolah

SISTEM OPERASI BERBASIS TEXT

Makalah Sistem Operasi Berbasis Text Untuk Tugas Sekolah Lengkap

Sunday 8 February 2015

Makalah Satelit Alami dan Satelit Buatan


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Satelit Alami dan Satelit Buatan” ini dengan baik.
Upaya penyusun dalam membuat makalah ini bertujuan untuk melengkapi Tugas Semester 2 yang dibimbing langsung oleh Guru mata pelajaran IPA.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang membantu penyusunan dalam membuat makalah ini:
Akhir kata, segala kesempurnaan adalah pada Tuhan YME. Dan penyusun menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Cirebon,  9 Februari 2015



Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

Satelit merupakan benda yang mengelilingi bumi dan planet-planet lainnya dengan periode revolusi dan rotasi tertentu dan memiliki orbit peredarannya masing-masing. Sedangkan Orbit satelit adalah titik lintasan/jalur peredaran satelit dalam mengelilingi planet. Ada dua istilah yang ada hubungannya dengan orbit, yaitu apogee (titik terjauh dengan bumi) dan perigee (titik terdekat dengan bumi).
Dalam istilah astronomi, satelit merupakan suatu objek di angkasa yang bergerak mengelilingi objek lain yang lebih besar. bulan merupakan satelit dari bumi, dan juga bumi dan planet lain yang merupakan satelit dari matahri. Terdapat dua jenis satelit yaitu satelit alami dan satelit buatan.

BAB II

MATERI

A.    Satelit Alami

Satelit adalah benda langit yang paling kecil beredar mengelilingi benda langit yang lebih besar (planet) dan tetap berada dalam gaya tarik benda langit yang lebih besar. Bersama-sama dengan planetnya, satelit beredar mengelilingi matahari dengan arah peredarannya sama dengan arah peredaran planetnya dan bidang edarnya hampir berimpit dengan bidang edar planetnya.

Satelit alami adalah satelit yang sudah berada dalam tata surya dan bukan buatan manusia. Contohnya adalah bulan yang menjadi satelit alami bumi.
Planet yang memiliki satelit terbanyak adalah Saturnus, sedangkan planet yang tidak memiliki satelit adalah Merkurius dan Venus. Satelit buatan manusia beredar mengitari bumi dengan orbit tertentu. Satelit ini diluncurkan dengan roket atau pesawat ulang alik. Sputnik 1 adalah satelit buatan manusia yang pertama kali diluncurkan oleh Uni Sovyet pada tanggal 4 Oktober 1957.

B.    Satelit Buatan

Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa dan beredar mengelilingi planet. Satelit buatan adalah suatu penerima dan pemancar wireless yang diletakkan pada orbitnya di sekitar bumi.
Satelit dibuat oleh para ilmuan dan engineer yang akan ditempatkan di orbit mengitari bumi, dengan berbagai misi dan fungsinya masing-masing. Salah satu contoh satelit buatan yang dimiliki Indonesia adalah Satelit Palapa.

Satelit buatan sendiri memiliki berbagai macam fungsi seperti untuk tujuan telekomunikasi, mata-mata (militer), penelitian, pengamatan bumi dan benda-benda luar angkasa

Berikut ini adalah beberapa contoh satelit buatan:
  1. Satelit astronomi: satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan benda luar angkasa lainnya.
  2. Satelit komunikasi: satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi.
  3. Satelit pengamat bumi:satelit yang dirancang khusus untuk mengamati bumi seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dan lain sebagainya.
  4. Satelit navigasi: satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima dipermukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi seperti mengukur jarak antar bangunan.
  5. Satelit mata-mata: satelit pengamat bumi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
  6. Satelit cuaca: satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim di bumi.
  7. Satelit ketenteraan – satelit komunikasi dan satelit pantau bumi yang digunakan oleh pihak tentera dan perisikan.
  8. Satelit anti-satelit – satelit yang dilengkapi dengan senjata dan berupaya memusnahkan satelit atau objek angkasa yang lain.
  9. Biosatellites – satelit yang menempatkan objek atau organisma hidup bagi tujuan penyelidikan saintifik.
  10. Satelit kecil – satelit yang bersaiz kecil seperti satelit mini (200-500 kg), satelit mikro (10-200 kg) dan satelit nano (bawah 10 kg).
  11. Stesen angkasa – struktur bangunan yang dibina yang membolehkan manusia hidup di angkasa lepas. Stesen ini direka bagi membolehkan manusia tinggal selama beberapa bulan, bahkan beberapa tahun. Contohnya, International Space Station (ISS).

PENUTUP

Satelit adalah benda langit yang paling kecil beredar mengelilingi benda langit yang lebih besar (planet) dan tetap berada dalam gaya tarik benda langit yang lebih besar. Bersama-sama dengan planetnya, satelit beredar mengelilingi matahari dengan arah peredarannya sama dengan arah peredaran planetnya dan bidang edarnya hampir berimpit dengan bidang edar planetnya.

Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa dan beredar mengelilingi planet. Satelit buatan adalah suatu penerima dan pemancar wireless yang diletakkan pada orbitnya di sekitar bumi.

____________________________________________________________________

ARTIKEL DI ATAS HANYA PREVIEW SAJA
SILAAHKAN DOWNLOAD UNTUK LEBIH LENGKAPNYA

 Download Makalah Ini lengkap
Download Premium Dokumen di Dd. Ayip Dokumen gratis dan full fersion
dan yang paling penting Editable 
____________________________________________________________________ 

Thursday 5 February 2015

Makalah Litosfer dan atmosfer

Makalah singkat mengenai Litosfer dan Atmosfer ini terdiri dari


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Litosfer dan Atmosfer” ini dengan baik.
Upaya penyusun dalam membuat makalah ini bertujuan untuk melengkapi Tugas Semester 2 yang dibimbing langsung oleh Guru mata pelajaran IPA.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang membantu penyusunan dalam membuat makalah ini:
Akhir kata, segala kesempurnaan adalah pada Tuhan YME. Dan penyusun menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Cirebon,  9 Februari 2015



Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang.

Bumi ini tersusun dari beberapa lapisan diantaranya lapisan Atmosfer dan lapisan litosfer.
Litosfer merupakan lapisan bumi paling atas yang merupakan tempat tinggal mahkluk hidup, baik oleh manusia, hewan dan tanaman. Semua akifitas manusiadilakukan di lapisan litosfer. Manusia tinggal, berkembang biak, bekerja dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar di lapisan ini. Lapisan litosfer memiliki beragam bentuk, ada yang berupa pegunungan,dataran tinggi, dataran rendah, maupun sungai.
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km, Lapisan atmosfer dibedakan berdaasarka karakteristiknya, misal: temperatur, peranyya serta kandungannya.


BAB II

LITOSFER

A.    Struktur Litosfer (Lapisan Kulit Bumi)

Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan, lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 2200 km.

Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.

B.    Susunan Bumi

Bumi tersusun atas beberapa Lapisan :
  • Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
  • Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
  • Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.

C.    Bagian bagian Litosfer

Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
  1. Lapisan sial
  2. yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. 
      Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu: 
    • Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. 
    • Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan dilaut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuanbatuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
  3. Lapisan sima (silisium magnesium
  4. yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basaltdan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .

BAB III

ATMOSFER

A.    Pengertian Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.

B.    Lapisan Atmosfer

Lapisan atmosfer dibedakan berdaasarka karakteristiknya, misal: temperatur, peranyya serta kandungannya. Apa bisa dilihat lapisa itu? Jawabnya adalah tidak. Karena sesuai sifat atmosfer bahwa tidak dapat dilihat dan tidak berwarna.Nah, lapisannya seperti berikut ini:
  1. Troposfer
  2. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator. Pada lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian. Di lapisan inilah terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es dan lain-lain. StratosferMerupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 – 60 km. Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Suhu pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi. Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi.
  3. Mesosfer
  4. Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 70 km. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian.  Pada lapisan ini meteor terbakar.
  5. Termosfer
  6. Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat dipantulkannya gelombang radio.
  7. Ekosfer atau atmosfer luar
  8. Merupakan lapisan terluar yang merupakan batas palin luar dengan angkasa luar yang tak terbatas. Pada lapisan ini tempat satelit mengorbit.

C.    Manfaat atmosfer

Setiap segala sesuatau yang diciptakan pastilah ada manfaatnya. Begitupula lapisan atmosfer ini. Beberapa manfaat atmosfer yaitu:
  1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
  2.  Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
  3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
  4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi

PENUTUP

Litosfer merupakan lapisan bumi paling atas yang merupakan tempat tinggal mahkluk hidup, baik oleh manusia, hewan dan tanaman. Semua akifitas manusiadilakukan di lapisan litosfer. Manusia tinggal, berkembang biak, bekerja dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar di lapisan ini. Lapisan litosfer memiliki beragam bentuk, ada yang berupa pegunungan,dataran tinggi, dataran rendah, maupun sungai.
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km, Lapisan atmosfer dibedakan berdaasarka karakteristiknya, misal: temperatur, peranyya serta kandungannya.
____________________________________________________________________

ARTIKEL DI ATAS HANYA PREVIEW SAJA
SILAAHKAN DOWNLOAD UNTUK LEBIH LENGKAPNYA

 download makalah litosfer dan atmosfer
Download Premium Dokumen di Dd. Ayip Dokumen gratis dan full fersion
dan yang paling penting Editable 
____________________________________________________________________ 

Wednesday 2 October 2013

Makalah Sistem Reproduksi Pada Hewah ( Remedial IPA )


BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
  2.            Reproduksi merupakan salah satu kemampuan hewan yang sangat penting. Tanpa kemampuan tersebut, suatu jenis hewan akan punah. Oleh karena itu, perlu dihasilkan sejumlah besar individu baru yang akan mempertahankan jenis suatu hewan. Proses pembentukan individu baru inilah yang disebut reproduksi (Urogenital).
               Reproduksi dapat terjadi secara generative atau vegetative. Reproduksi secara vegetative tidak melibatkan proses pembentukan gamet, sedangkan reproduksi generative diawali dengan pembentukan gamet. Di dalam gamet terkandung unit hereditas (faktor yang diturunkan) yang disebut gen. gen berisi sejumlah besar kode informasi hereditas yang sebenarnya, yang terletak pada DNA.
    Sistem reproduksi vertebata jantan terdiri atas sepasang testis, saluran reproduksi jantan, kelenjar seks asesoris (pada mamlia) dan organ kopulatoris (pada hewan-hewan dengan fertilisasi internal). Sistem reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium pada beberapa hanya satu) dan sdaluran reproduksi betina. Pada mamlia yang dilengkapi organ kelamin luar (vulva) dan kelenjar susu.
    Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan akuatik pada umumnya melakukan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi eksternal), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh (fertilisasi internal).
    Bagi hewan yang melakukan fertilisasi internal dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina.

  3. Tujuan
  4. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
    1. Untuk mengetahui sistem reproduksi hewan
    2. Untuk mengetahui Susunan fungsional organ reproduksi pada hewan
    3. Untuk mengetahui spermatogenesis dan oogenesis

BAB II
PEMBAHASAN



A. Mekanisme Reproduksi

         Reproduksi pada hewan dapat terjadi secara seksual maupun aseksual. Konsep reproduksi aseksual tidak dapat didefenisikan dengan tepat (karena terlalu banyak variasi), tetapi jelas bahwa prses ini tdak berkaitan dengan proses pembentukan gamet. Reproduksi aseksual dapat berlangsung dengan cara pembelahan, fragmentasi, atau bertunas.
         Reproduksi dengan pembelahan sel antara lain terjadi pada protozoa dan amoeba....
[download untuk lebih lengkap]

B. Susunan Fungsional Organ Reproduksi pada Hewan

         Pada hewan yang masih primitif, jaringan yang menghasilkan sel gamet tersusun menyebar (difus). Jaringan ini terdiri atas sejumlah sel lokus yang berfungsi untuk perbanyakan sel kelamin. Pada hewan yang perkembangannya sudah lebih maju, bentuk dan lokasi gonad sudah lebih jelas, terletak simetris bilateral, dan biasanya merupakan organ berpasangan. [download untuk lebih lengkap]

C. Spermatogenesis dan Oogenesis

         Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma (gamet jantan) yang terjadi dalam testis. Selama proses spermatogenesis, spermatogonia akan berkembang baik dengan cara membelah, menghasilkan spermatosit primer, spermatosit sekunder, dan akhirnya spermatid.
         Spermatogenesis yang terjadi pada vertebrata yang lebih rendah pada dasarnya sama dengan proses yang terjadi pada manusia.... [download untuk lebih lengkap]

D. Sistem Reproduksi Hewan

Reproduksi seksual pada vertebrata diawali dengan perkawinan yang diikuti dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio. Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara internal.
Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (katak).
Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan
1. Mamalia.
Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar.
Ovipar (Bertelur)
Vivipar (Beranak)
Ovovivipar (Bertelur dan Beranak)

2. Reproduksi Amfibi (Amphibia)
Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh... [download untuk lebih lengkap]

3. Reproduksi Reptil (Reptilia)
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar... [download untuk lebih lengkap]

4. Reproduksi Burung (Aves)
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka... [download untuk lebih lengkap]

5. Reproduksi Mamalia (Mammalia)
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal.... [download untuk lebih lengkap]

BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Reproduksi pada hewan dapat terjadi secara seksual maupun aseksual.
2. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma (gamet jantan) yang terjadi dalam testis.
3. Oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina (ovum) yang terjadi dalam ovarium.
4. Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara internal.
5. Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (katak).
6. Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan mamalia.

B. Saran 

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Dosen Pembimbing Struktur Hewan serta teman-teman sekalian yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA

http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/10/makalah-sistem-reproduksi-hewan.html

Wednesday 29 May 2013

Tugas Antropologi : Makalah Suku Madura

BAB I

PENDAHULUAN   

  1. Latar Belakang

  2. Suku bangsa atau etnisitas adalah suatu golongan manusia yang anggota – anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis.
    Indonesia sebagai Negara yang memiliki banyak pulau tentulah memiliki banyak suku atau etnis pula sebab pasti dari jumlah pulau maupun suku tersebut pastilah ada perbedaan yang menimbulkan ketidaksamaan identitas dan ciri khas .Antara suku satu dan suku yang lainnya pastilah muncul adanya masyhurul ahwal baik dari segi sejarah, sistem teknologi, mata pencaharian, kesenian dan agama .Maka sehubungan dengan tugas paper mata kuliah Peradaban Islam, maka kami susun warna warni etnisitas Madura yang merupakan suku penulis, Waba`du penulis harap koreksi dan edit dosen pemangku dapat menyempurnakan paper yang penuh dengan keterbatasan ini.
  3. Rumusan Masalah

  4. Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam makalah ini akan dirumuskan masalah sebagai berikut:
    1. Bagaimana Sejarah suku Madura ?

    2. Bagaimana Sistem teknologi dan Mata Pencaharian suku Madura ?

    3. Seperti Apa Adat Istiadat dan Stratifikasi social suku Madura ?

    4. Apa saja Kesenian dan keagamaan suku Madura ?

    5. Bagaimana interaksi social suku Madura?

    6. Seperti Apa Budaya hukum suku Madura ?


  5. Tujuan

  6. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut maka tujuannya adalah memberikan pemahaman tentang:
    1. Sejarah suku Madura

    2. Sistem teknologi dan Mata Pencaharian suku Madura

    3. Adat istiadat dan Stratifikasi social suku Madura

    4. Kesenian dan keagamaan suku Madura

    5. Interaksi social suku Madura

    6. Budaya hukum suku Madura

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Sejarah suku Madura

  2. Dikisahkan bahwa ada suatu negara yang bernama Mendangkamulan dengan seorang Raja yang bernama Sangyangtunggal beliau mempunyai anak gadis bernama Bendoro Gung. Yang pada suatu hari hamil dan diketahui Ayahnya. Raja amat marah karena kehamilan putri kesayangannya tidak bisa masuk akal akhirnya dia menyuruh sang Patih yang bernama Pranggulang untuk membunuh anaknya itu. Karena tidak tega melihat putrid Bendoro ging maka ia tidak membunuh anak Raja itu melainkan mengasingkannya ke tepi laut sambil berucap perkgilah ke “Madu Oro” (waktu itu hanya sebuah dua bukit di tengah laut yang kemudian sekarang tempat tersebut disebut gunung Geger di Bangkalan dan bukit yang kedua adalah gunung Pajudan Sumenep) dan patih yang baik hati itu tidak kembali ke Istana dengan tujuan takut di bunuh oleh raja karena telah melalaikan tugasnya dia juga merubah namanya dengan Ki Poleng serta melepas pakaian kebangsawanannya dan di ganti dengan kain tenun (kain sederhana yang kemudian menjadi ciri khas orang Madura). Putri raja yang hamil yang malang merasa perutnya sakit dan segera ia memanggil Ki Poleng dengan cara mengepakkan kakinya kebumi sebanyak tiga kali sesuai petunjuknya dulu. Tidak lama kemudian Ki Poleng datang dan mengatakan bahwa Bendoro Gung akan melahirkan anak Akhirnya putra tersebut yang diberi nama Raden Segoro (artinya laut, sebab dia lahir ditengah laut).
    Maka dapat disimpulkan bahwa istilah Madura berasal dari akar kata Madu Oro yang merupakan lontaran dari patih yang bijaksana dalam menyimbolkan dua bukit ditengah lautan. Sedangkan asal usul penduduk pulau Madura merupakan anak cucu dari Raden Segoro dari ibu Bendoro Gung.
  3. Sistem Teknologi dan Mata Pencaharian Suku Madura

  4. Secara histori, Madura selama berabad-abad berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Lalu sempat dibawah kepemimpinan kerajaan Islam Demak akan tetapi setelah itu Madura berada di bawah Kekuasaan kolonial Belanda selama kurun waktu yang tidak pendek sampai akhirnya Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.
    Nah, sejak masa itulah tiada perkembangan berarti dalam segi sistem teknologi dan mata pencaharian namun bila berbicara masalah Sistem teknologi suku Madura yang jelas tidak bisa lepas dari yang namanya cangkul, clurit, jala dan sapi sebab mereka telah masyhur melakukan tradisi mata pencaharian turun temurun dari nenek moyangnya, yaitu bertani, berkebun, nelayan, penambak ikan walaupun toh banyak juga yang menjadi budak ringgit maupun riyal.
  5. Adat Istiadat dan Stratifikasi Social Suku Madura

  6. Anggota suatu suku bangsa pada umumnya ditentukan menurut garis keturunan ayah seperti suku bangsa Batak, menurut garis keturunan ibu seperti suku Minang atau menurut keduanya seperti suku Jawa, namun Adapula yang menentukan berdasarkan percampuran ras seperti sebutan orang Peranakan untuk campuran bangsa Melayu dengan Tionghoa, orang Indo sebutan campuran bule dengan bangsa Melayu dan bahkan pengelompokan etnis juga ditentukan menurut agama misalnya sebutan Melayu di Indonesia maupun Malaysia untuk orang bumiputera yang muslim, orang Serani bagi yang beragama Nasrani, suku Muslim di Bosnia, orang Moro atau Bangsamoro di Filipina Selatan, dan sebagainya begitu pula pembagian etnis di Pulau Madura
    Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang keras dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat bahkan Prof. Dr. Deliar Noer menyebutkan: Madura adalah benteng Islam di Indonesia sebab kekentalan agamis masyarakat dan akar faham yang sangat kuat sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan Larung Sesaji)
    Jadi tidak perlu heran Jika Aceh dikenal sebagai serambi Mekkah, maka Madura adalah serambi Madinah-nya. Tak banyak daerah yang mendapat kehormatan dilekati label istimewa ini. Dari kedua atribut tersebut dengan mudah terlihat posisi dan kultur yang khas, yakni kelekatannya dengan tradisi keislaman, bahkan menurut Rasul Junaidy suku madura memiliki tiga nilai yang sangat menjadi acuan berpikir dan bertindak, ketiga nilai tersebut di tuangkan kedalam unsur – unsur prilaku kehidupan sehari – hari yaitu :

    1. Kesopanan
    2. Walau orang di luar Madura menilai mereka sangat kasar, namun penghormatan terhadap nilai-nilai kesopanan sangat tinggi sekali. Betapa pentingnya nilai kesopanan ini nampak dari ungkapan ta'tao batona langgar (tidak pernah merasakan lantainya langgar). Maksudnya, orang tersebut belum pernah masuk langgar dan mengaji atau belum pernah mondok, sehingga tidak tahu tatakrama kesopanan. Ungkapan ini untuk orang yang tidak tahu atau melanggar nilai-nilai kesopanan. Ungkapan lain yang memberikan nasihat dan ajaran tentang keharusan bersopan santun adalah : pa tao ajalan jalana jalane, pa tao neng ngenneng, pa tao a ca ca (yang menjadi kewajiban harus dilaksanakan sesuai dengan aturan. Harus tahu saatnya diam, harus tahu saatnya berbicara). Hal ini bermakna bahwa orang Madura harus selalu tahu aturan, nilai dan tatakrama dalam setiap tindakannya
      Selain itu, setiap kewajiban harus dilaksanakan dengan mendasarkan pada aturan-aturan tata krama yang ada. Orang dan masyarakat Madura selalu menekankan bahwa mon oreng riya benni bagusse, tape tatakramana, sanajjan bagus tapi tatakramana jube', ma' celep ka ate (yang penting bukan ketampanan atau kecantikan, namun utama tatakramanya)
      Dasar utama dari nilai-nilai kesopanan adalah penghormatan orang Madura kepada orang lain, terutama yang lebih tua. Nilai-nilai kesopanan ini mengatur hubungan antargenerasi, kelamin, pangkat dan posisi sosial

    3. Kehormatan
    4. Masyarakat Madura sangat mengutamakan penghormatan dan penghargaan, apalagi kepada yang lebih tua atau yang mempunyai kedudukan sosial yang lebih tinggi, sehingga menjadikan nilai-nilai kesopanan menjadi sangat penting sekali dalam kehidupan bermasyarakat. masyarakat Madura tidak mau diremehkan, namun demikian penonjolan diri juga tidak dihargai. contohnya ungkapan madu ben dere (madu dan darah), yang berarti bila orang Madura diperlakukan secara baik, menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan penghormatan, maka balasannya adalah kebaikan pula. Sebaliknya, bila ia diperlakukan secara sewenang-wenang dan tidak adil, maka balasannya jauh lebih berat bahkan dapat menimbulkan pertumpahan darah

      Hubungan sosial masyarakat Madura selalu saling menghormati dan menghargai sebagai sesama manusia dan menjaga untuk tidak saling menyakiti. Hal ini sangat nampak dari ajaran ja' nobi' oreng mon aba'na e tobi' sake' (janganlah menyakiti orang lain, kalau diri-sendiri merasa sakit jika disakiti orang).
      Harga diri atau martabat adalah nilai yang sangat mendasar dalam masyarakat Madura. Harga diri harus selalu dipertahankan agar tidak diremehkan orang lain. Dasar utama dari harga diri adalah rasa malu (rasa malo atau todus). Orang Madura selalu menekankan bahwa tambana todus mate' (obatnya malu adalah mati). lebih bagus apote tolang etembang apote mata (lebih baik mati daripada malu tidak dapat mempertahankan harga diri). Nilai-nilai harga diri bagi masyarakat Madura selain berkaitan dengan ego, wanita dan agama juga berkait erat dengan masalah tanah dan air

    5. Agama
    6. Simbol keagamaan yang seringkali digunakan adalah kyai. Itulah yang menyebabkan lapisan atas pada stratifikasi sosial ditempati oleh para kiai. Mereka bukan hanya sebagai pemuka agama namun juga sebagai pemimpin masyarakat. Para kyai dipandang memiliki kendali legitimasi dan otoritas kharismatis, sehingga buah pikirannya mudah sekali untuk disepakati.
      Kepemimpinan yang disandang para kyai adalah bersifat berpengaruh penting dalam beberapa bidang sekaligus. Bukan hanya dalam bidang keagamaan, melainkan juga dalam kegiatan sosial, bahkan mungkin juga politik.
      Tiga ciri dasar kehidupan sosial budaya tersebut merupakan ciri orang dan masyarakat Madura secara keseluruhan, tak terkecuali orang dan masyarakat Madura yang bertempat tinggal di luar pulau Madura namun Tidak hanya itu karakter orang Madura, masih banyak ahwal yang sering ‘membidani’ perbedaan mencolok dengan etnis lain salah satunya adalah Harga diri, sifat ini masyhur juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa "Lebbi Bagus Pote Tollang, atembang Pote Mata". Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata), Tradisi carok juga berasal dari sifat itu.

    7. Stratifikasi Sosial / Pelapisan Sosial Masyarakat Madura

      1. Oreng Kene’ / Dume’ = Sebagai Lapisan Terbawah, Yaitu : masyarakat  yang biasanya kebanyakan bekerja sebagai petani – nelayan – pengrajin dan orang yang tidak mpunya mata pencaharian tetap.

      2. Ponggaba, Yaitu : orang yang bekerja di Instansi normal terutama di Kantor Pemerintah.

      3. Parjaji, Yaitu : Lapisan masyarakat yang berada paling atas.

      4. Parjaji ada 2 macam pengertiannya :
        • Orang – orang yang masih keturunan raja di Madura pada saat itu. Biasanya tingkatan Gelar Ke Bangsawanan nya seperti RA-RP-RB-R.mas-R ( Untuk laki – laki ) R.Ayu / R.Ajeng, R.Roro ( Untuk wanita )
        • Orang – orang berpangkat menengah sampai dengan tinggi pada saat  Pemerintahan Belanda, seperti Asisten Wedana (Camat) – Wedana Patih –Kanjeng / Bupati, dsb.


    8. Stratifikasi di lingkungan masyarakat agama / pesantren

    9. Stratifikasi di lingkungan masyarakat agama / pesantren yang kita kenal ada 4 Tingkatan, Yaitu ( Dari yang ter-atas ) :
      1. KEYAE

      2. Adalah seseorang yang dikenal sebagai pemuka Agama (Ulama) karena menguasai banyak Ilmu Agama Islam. Selain berfungsi sebagai pembina ummat juga sebagai penerus / pengajar ajaran para Nabi pada santri – santrinya.

      3. BINDARAH
      4. Adalah orang – orang yang telah mendapatkan / men-tamatkan pendidikannya di Pondok Pesantren, dan mereka telah memiliki pengetahuan keagamaan yang cukup banyak tetapi belum setara dengan pengetahuan Keyae.
        Ada Pula Bindarah yang sudah banyak didatangi orang untuk NYABIS terutama di Desa / Dusun yang agak jauh dari seorang Keyae.
      5. SANTRE

      6. Adalah orang – orang yang masih sedang menuntut Ilmu keagamaan di sebuah Pondok Pesantren.

      7. BANNE SANTRE

      8. Seseorang yang tidak pernah Mondok / tidak pernah menuntut Ilmu keagamaan di sebuah Pondok Pesantren.
  7. dan Keagamaan Suku Madura

  8. Madura memiliki kekayaan kesenian tradisional yang amat banyak, beragam dan amat bernilai. Dalam menghadapi dunia global yang membawa pengaruh materalisme dan pragmatisme, kehadiran kesenian tradisional dalam hidup bermasyarakat di Madura sangat diperlukan, agar kita tidak terjebak pada moralitas asing yang bertentangan dengan moralitas local. Berikut contoh keseniannya :

    • Tembang Macapat
    Tembang macapat adalah tembang yang dipakai sebagai media untuk memuji Allah sebelum dilaksanakan shalat wajib, tembang tersebut penuh sentuhan lembut dan membawa kesahduan jiwa. Selain berisi puji-pujian tembang tersebut juga berisi ajaran, anjuran serta ajakan untuk mencintai ilmu pengetahuan, ajaran untuk bersama-sama membenahi kerusakan moral dan budi pekerti, mencari hakekat kebenaran ser ta membentuk manusia berkepribadian dan berbu daya. Melalui tembang ini setiap manusia diketuk hatinya untuk lebih memahami dan mendalami makna hidup. Syair tembang macapat merupakan manivestasi hubungan manusia dengan alam, serta ketergantungan manusia kepada Sang Penguasa Alam Semesta.

    • Saronen
    Saronen. adalah musik sangat serbaguna yang mampu menghadirkan nuansa sesuai dengan kepentingannya. Walaupun musik saronen adalah perpaduan dari beberapa alat musik, namun yang paling dominan adalah liuk-liukan alat tiup berupa kerucut sebagai alat musik utama, alat musik tersebut bernama saronen yang bersal dari desa Sendang Kecamatan Pragaan Sumenep dengan akar kata senninan (hari senin) sebab kebanyakan dilantunkan pada hari senin

    • Duplang
    Tari duplang merupakan tari yang spesifik, unik dan langka. Keunikan dari tarian ini disebabkan karena tarian ini merupa kan sebuah penggambaran kehidupan seorang wanita desa. Wanita yang bekerja keras sebagai petani yang selama ini terlupakan. Dijalin dan dirangkai dalam gerakan-gerakan yang sangat indah, lemah-lembut, dan lemah gemulai.

    • Upacara Sandhur Pantel
    Upacara Sandhur Pantel merupakan sebuah upacara ritual untuk para masyarakat Madura yang berprofesi sebagai petani atau nelayan. Upacara rital ini merupakan upacara yanag menghubungkan manusia dengan makhluk ghaib atau sebagai sarana komunikasi manusia dan Tuhan Pencipta Alam Semesta. Bentuk upacara ini berupa tarian dan nyayian yang diiringi musik. Hampir di seluruh wilayah Madura melakukan ritual ini. Lambat laun, upacara ini tidak dilakukan lagi karena bertentangan dengan ajaran agama islam. Upacara ini haram hukumnya jika dilaksanakan.

    • Kerapan Sapi
    Sebuah perlombaan dengan menggunakan sapi sebagai media, akan tetapi sekarang jarang dilakukan karena dianggap menyakiti hewan yang juga mahluk hidup
    Masalah agama di Pulau Garam Madura tidak perlu di ragukan lagi kentalnya bahkan akhir – akhir ini beberapa kabupaten sedang merintis daerah berbasis syari`at islam seperti di Bangkalan dengan prakarsa R.KH. Fuad Amin Imran akan di terapkan sistem Tarbiyatul islam kaaffah dengan dimulai dengan pembelajaran syari`at islam sejak usia dini melalui pendidikan pada seluruh siswa sekolah dasar dan Pamekasan dengan istilah Gerbang Salam melalui rumusan trend seragam sekolah yang menutupi aurat .
    Pembicaraan tentang agama bagi masyarakat Madura adalah identik dengan Islam. Islam adalah sangat meresap dan mewarnai pola kehidupan masyarakat. Betapa pentingnya nilai-nilai agama terungkap dari ajaran abantal syahadat, asapo' angin, apajung Allah. Artinya, masyarakat Madura sangat religius. Masyarakat Madura tergolong pemeluk Islam yang taat. Demikian lekatnya Islam pada masyarakat Madura, sehingga akan terdengar aneh apabila ada orang Madura yang tidak beragaman Islam. Akan tetapi ada juga masyarakat Madura yang memeluk agama lain namun bukan faktor bawaan dari lahir melainkan faktor perkawinan silang ataupun transmigrasi penduduk.

    5.Interaksi social suku Madura

         Sebagaimana dikatakan oleh Geertz (1981), yang dimaksud dengan unsur-unsur primordial adalah: "Unsur-unsur sosial budaya yang lahir dari yang ‘dianggap ada’ dalam kehidupan sosial. Sebagian besar dari hubungan langsung dan hubungan keluarga, tetapi juga meliputi keanggotaan dalam lingkungan keagamaan tertentu, bahasa tertentu atau dialek tertentu serta kebiasaan-kebiasaan sosial tertentu. Persamaan-persamaan hubungan darah, ucapan atau bahasa, kebiasaan, dan sebagainya memiliki kekuatan yang meyakinkan". Menurut Glaser dan Moynihan (1981), yang termasuk unsur-unsur penting primordial adalah genealogi (keturunan dan ikatan kekerabatan), sistem kepercayaan (termasuk religi dan agama), dan bahasa.

         Dalam realitas kehidupan sehari-hari, unsur-unsur primordial menjadi pengikat utama dalam membentuk suatu identitas kelompok etnik. Identitas ini menjadi penanda ciri atau karakter tersendiri yang terwujud dalam sikap dan perilaku budaya mereka. Dengan kata lain, unsur-unsur primordial yang dimiliki oleh suatu kelompok etnik akan menjadi unsur pembeda identitas diri dari suatu kelompok etnik yang lain. Dalam sistem interaksi sosial, perilaku budaya merupakan perilaku simbolik yang pemaknaannya harus dilakukan secara kontekstual. Artinya, setiap orang dari suatu kelompok masyarakat harus mampu mengidentifikasi dan memahami makna simbolik dari perilaku budaya tersebut. Pemahaman yang sama terhadap suatu perilaku simbolik di antara obyek dan subyek sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya kesalahpahaman dalam interaksi sosial. Dengan persepsi ini, pemahaman yang sama tersebut dapat meminimalisasi timbulnya konflik yang bernuansa etnik. Setiap orang atau kelompok masyarakat dan kebudayaan harus menghindari perilaku etnosentrisme yang dapat menimbulkan ketegangan sosial.

         Elemen penting primordial (purba) yang selalu muncul (dan sengaja dimunculkan) dalam interaksi sosial adalah ikatan kekerabatan. Dalam masyarakat Madura, ikatan kekerabatan terbentuk melalui garis keturunan, baik dari keluarga berdasarkan garis ayah maupun garis ibu (paternal and maternal relatives). Pada umumnya, ikatan kekerabatan antarsesama anggota keluarga lebih erat dari garis keturunan ayah sehingga cenderung "mendominasi". Ikatan kekerabatan orang Madura mencakup sampai empat generasi ke atas (ascending generations) dan ke bawah (descending generations) dari ego.

         Dalam sistem kekerabatan masyarakat Madura dikenal tiga kategori sanak keluarga atau kerabat (kinsmen), yaitu taretan dalem (kerabat inti atau core kin), taretan semma’ (kerabat dekat atau close kin), dan taretan jau (kerabat jauh atau peripheral kin). Di luar ketiga kategori ini disebut sebagai oreng lowar (orang luar) atau "bukan saudara" (lihat Wiyata: 2002). Dalam kenyataannya, meskipun seseorang sudah dianggap sebagai oreng lowar tetapi bisa jadi hubungan persaudaraannya lebih akrab daripada kerabat inti, misalnya karena adanya ikatan perkawinan atau kin group endogamy.

         Hubungan sosial yang sangat akrab dapat pula dibangun oleh orang Madura dengan orang-orang di luar lingkungan kerabat tanpa memperhatikan asal-usul kelompok etnik. Biasanya hubungan sosial itu selain didasarkan pada adanya kesamaan dalam dimensi primordial, tidak jarang terjadi juga karena faktor kesamaan kepentingan di bidang ekonomi dan politik. Bila kualitas hubungan sampai mencapai tingkatan yang sangat akrab, mereka akan dianggap dan diperlakukan sebagai keluarga atau kerabat (taretan). Sebaliknya, ada kalanya anggota keluarga (taretan termasuk taretan ereng) justru dianggap dan diperlakukan sebagai oreng (bukan keluarga atau kerabat) jika kualitas hubungan kekerabatannya sangat rendah, misalnya karena adanya perselisihan tentang harta warisan. Dalam ungkapan Madura, hal yang demikian disebut oreng daddi taretan, taretan daddi oreng. Artinya, orang lain yang bukan keluarga dapat dianggap sebagai saudara, sebaliknya saudara sendiri dapat dianggap sebagai bukan keluarga. Dalam konteks ini, unsur kekerabatan orang Madura mengandung makna inklusivitas sehingga memberi ruang bagi terwujudnya integrasi sosial dengan kelompok etnik lain.

         Selain ikatan kekerabatan, agama menjadi unsur penting sebagai penanda identitas etnik suatu kelompok masyarakat. Bagi orang Madura faktor ini seakan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari jati diri mereka. Artinya, jika orang Madura telah menjadi pemeluk agama selain Islam, dirinya akan merasa identitas ke-Madura-annya telah berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Bahkan, lingkungan sosialnya akan menganggap hal yang sama. Pada gilirannya, dia akan selalu merasa terasing dalam lingkungan pergaulan sosial budaya Madura.

         Dalam kehidupan sosial orang Madura di Kalimantan, khususnya di Kota Sampit, hubungan persaudaraan antara orang Madura dengan orang-orang Dayak yang beragama Islam ternyata sudah terjalin dengan sangat baik sebelum terjadinya konflik. Pengalaman Mus (30), salah seorang pengungsi Sampit yang ada di wilayah Kabupaten Jember ketika ditemui di tempat kerabatnya membuktikan tentang hal itu. Mus menceritakan bahwa sebelum terjadinya pembantaian, puluhan orang Dayak lokal (Sampit) yang beragama Islam mendatanginya di kompleks pondok pesantren yang dikelola oleh ayahnya. Sebagai sesama Muslim, orang-orang Dayak lokal tersebut memohon kepada ayahnya untuk segera meninggalkan Sampit dalam waktu tiga hari agar terhindar dari pembantaian. Untuk menghilangkan kesangsian ayahnya atas permohonan tersebut, orang-orang Dayak lokal itu menyerahkan sebilah mandau sebagai cermin komitmen perdamaian dan kesungguhan hati. Pengalaman Mus ini menjadi modal budaya orang Madura untuk membentuk "kekerabatan semu" (pseudo kinship) dengan etnik lain.

    Sebagaimana lazimnya pada masyarakat atau kelompok etnik lain, orang Madura juga lebih memperhatikan faktor agama dalam urusan perkawinan atau perjodohan. Sekalipun demikian, dalam hal-hal yang lain, orang Madura menghargai pluralisme sosial keagamaan dan keetnikan.

    Bahasa

    Bahasa merupakan salah satu identitas kelompok etnik yang tampak jelas dalam suatu interaksi sosial masyarakat majemuk (Gumperz, ed. 1982). Salah satu identitas Orang Madura adalah bahasa Madura. Bahasa Melayu merupakan salah satu penanda identitas orang Melayu. Bahasa Dayak juga merupakan salah satu identitas budaya orang Dayak. Orang-orang Madura di Pontianak menguasai dengan baik bahasa Melayu, bahasa Indonesia, dan bahasa Madura.

    Penggunaan bahasa-bahasa tersebut ditentukan oleh konteks interaksi yang mereka hadapi. Dalam pergaulan sehari-hari, seperti di tempat-tempat publik, bahasa Melayu merupakan bahasa komunikasi dan interaksi sosial yang digunakan oleh orang-orang Madura. Bahasa Indonesia akan digunakan oleh orang-orang Madura jika mereka berurusan dengan instansi atau dalam situasi resmi. Bahasa Madura digunakan di dalam lingkungan internal mereka.

    Dalam masyarakat multietnik, seperti di Kota Pontianak, bahasa Melayu merupakan bahasa dominan yang digunakan dalam pergaulan sosial. Secara historis, dominasi bahasa Melayu ini terkait dengan masa awal keberadaan orang Melayu di kota tersebut. Seperti halnya kota-kota maritim lainnya di tanah air, Pontianak yang merupakan kota bandar maritim telah menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) penduduk setempat. Keberadaan kota ini juga tidak terlalu jauh dengan Riau yang merupakan daerah asal bahasa Melayu. Karena itu, orang-orang Melayu merupakan penduduk lokal yang lebih awal kedatangannya di kota Pontianak dibandingkan dengan orang Madura.

    Konteks historis dan geografis di atas telah menempatkan bahasa Melayu memiliki kedudukan dan peranan yang penting dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Pontianak. Karena bahasa Melayu merupakan referensi komunikasi sosial, para pendatang pun seperti orang-orang Madura harus belajar dan menggunakan bahasa tersebut dengan baik. Pemahaman yang baik terhadap bahasa Melayu sering mendorong timbulnya gejala interferensi leksikal ketika orang-orang Madura berbicara dalam bahasa Madura di lingkungan internalnya atau ketika mereka berbahasa Indonesia dengan orang yang baru dikenalnya.

    Sebagai sarana interaksi sosial, penguasaan bahasa Melayu tidak hanya untuk mengekspresikan diri, tetapi juga menjadi media integrasi sosial dengan orang-orang Melayu atau penduduk Pontianak. Dalam konteks integrasi sosial, bahasa bukan sekadar untuk meningkatkan "daya keberterimaan" masyarakat lokal terhadap kehadiran dan eksistensi orang-orang Madura, memudahkan pemahaman terhadap budaya masyarakat lokal, tetapi juga menjadi sarana untuk mempermudah akses terhadap sumber daya ekonomi lokal.

    Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan orang-orang Madura dalam menguasai sektor-sektor ekonomi informal adalah karena kemampuannya menguasai bahasa Melayu dengan baik sesuai dengan tujuan-tujuan interaksi sosial seperti di atas. Jika orang-orang Madura mampu keluar dari batas-batas identitas budaya mereka untuk menguasai pemakaian bahasa Melayu secara 'baik dan benar', apakah orang Melayu melakukan hal serupa terhadap bahasa Madura sebagai sarana untuk menjalin kerja sama dan memahami dengan baik identitas ke-Madura-an?
    Terlokalisasinya penggunaan bahasa Madura untuk lingkungan internal yang terbatas merupakan bukti jika bahasa ini belum digunakan secara lintas etnik. Baik orang Melayu maupun orang Dayak belum tentu bisa dengan baik berbahasa Madura. Pemahaman bahasa Madura yang minimal seperti ini menyulitkan orang Melayu dan Dayak mengembangkan integrasi sosial atau kedekatan sosial dengan orang Madura. Segregasi sosial di antara kelompok-kelompok etnik tersebut tetap berlangsung karena belum berkembangnya pemahaman timbal-balik terhadap bahasa masing-masing.

    Kasus integrasi sosial-budaya Madura dan Jawa di kawasan "tapal kuda" Jawa Timur merupakan contoh yang baik. Sekalipun kedua kelompok etnik berbeda identitas budayanya, konflik antara orang Madura dengan orang Jawa di daerah ini tidak terjadi, apalagi yang berskala besar. Kedua pihak dapat memahami dengan baik masing-masing bahasa yang digunakan, baik secara aktif maupun pasif. Pemahaman bahasa dan kemampuan komunikatif (verbal repertoire) secara timbal-balik akan meningkatkan "daya keberterimaan" masing-masing pihak.

    Dalam konteks integrasi sosial dan rekonsiliasi permanen, upaya memahami dengan baik bahasa Madura oleh orang Melayu atau Dayak merupakan sesuatu hal yang harus dipertimbangkan. Penguasaan simbol-simbol bahasa Madura yang baik merupakan pintu masuk untuk memahami perilaku sosial dan makna kebudayaan Madura. Jalan ini ditempuh untuk kepentingan meningkatkan saling pengertian, memudahkan menjalin komunikasi dan kerja sama sosial ekonomi, serta mendorong kedekatan sosial-budaya. Pencapaian ketiga hal tersebut akan mempermudah distribusi sumber daya sosial, ekonomi, dan politik lokal secara merata di kalangan kelompok-kelompok etnik, sehingga menjadi modal budaya untuk menciptakan integrasi sosial yang akan menjadi basis rekonsiliasi yang permanen dan berkesinambungan.

    TINGKAT BAHASA ( Dag ondagga basa )

    Dalam Bahasa Madura kita kenal 5 tinggkatan Bahasa :
    1. Bahasa Kraton = Abdi Dalem – Junan Dalem

    2. Biasa digunakan di lingkungan keluarga Kraton

    3. Bahasa Tinggi = Abdina – Panjennengan

    4. Biasa digunakan oleh ponggawa / bawahan pada atasan, baik di Lingkungan Kraton maupun di Lingkungan Pemerintahan, atau Santre pada Keyae.
    5. Bahasa Halus = Kaula – Sampeyan

    6. Biasa digunakan oleh yang lebih muda pada yang lebih tua / pada yang dihormati.
    7. Bahasa Menengah = Bula – Dika

    8. Biasa digunakan oleh yang lebih tua pada yang lebih muda tetapi di hormati.
      Misal : Mertua pada menantunya.
    9. Bahasa Mapas / Kasar       = Sengko’ – Ba’na – Kakeh – Sedeh

    10. Biasa digunakan oleh yang lebih tua pada yang lebih muda, orang yang mempunyai posisi yang lebih tinggi pada bawahannya, dan orang yang seumur / sebaya (teman).

    Penanda Identitas

    Unsur-unsur primordial yang mencakup kekerabatan, agama, dan bahasa merupakan penanda identitas masyarakat dan kebudayaan Madura. Kekerabatan dalam kehidupan orang Madura tidak selalu dapat dimaknai sebagai cerminan dari sikap eksklusivitas orang Madura. Sebaliknya, justru ikatan kekerabatan dapat membentuk "kekerabatn semu" (pseudo kinship) yang disebut dengan ungkapan oreng daddi taretan. Ini merupakan salah satu modal budaya untuk membangun dan mengembangkan interaksi sosial dengan kelompok etnik lain.

    Agama Islam juga merupakan identitas penting orang Madura. Dalam hal keagamaan ini, orang Madura sangat ketat untuk hal-hal yang berkaitan dengan masalah perkawinan. Dalam hal-hal lain, orang Madura juga bersikap terbuka dan menghargai perbedaan identitas keagamaan. Perbedaan keyakinan keagamaan tidak menjadi penghalang untuk menjalin kerja sama dengan orang lain. Sikap keterbukaan ini merupakan modal budaya yang bisa dimanfaatkan untuk membangun rekonsiliasi dengan kelompok etnik Melayu atau Dayak.


    Bahasa Madura merupakan identitas lain bagi orang Madura. Kemampuan orang Madura memahami bahasa Melayu harus dilihat sebagai bagian dari strategi adaptasi orang Madura untuk berintegrasi dengan masyarakat lokal di Kalimantan. Langkah demikian seharusnya juga diikuti oleh kelompok etnik lain untuk memahami eksistensi bahasa Madura. Pemahaman bersama atas kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing kelompok etnik sangat penting untuk modal memahami jati diri atau identitas budaya masing-masing kelompok etnik. Hal ini juga mencerminkan adanya saling pengertian dan penghargaan terhadap unsur kebudayaan yang dimiliki masing-masing kelompok etnik. Dengan jalan demikian, integrasi sosial bisa dikembangkan dan menjadi basis terbentuknya rekonsiliasi yang berkelanjutan di bumi Kalimantan.

    6.Budaya hukum suku Madura
         negara kita tidak hanya menganut hukum positif saja, namun kita juga menganut hukum adat yang merupakan hukum turun-temurun dari beberapa suku yang ada di Indonesia. hukum adat yang paling kontroversial adalah carok. carok ini berasal dari suku madura. carok merupakan kebiasaan adat mereka untuk meneyelesaikan sengketa yang terlalu memakan emosi mereka. carok ini dapat kita samakan dengan “hutang nyawa dibayar nyawa”. jika saah satu dari mereka (orang madura) yang sudah mengucap atau menantang carok dengan yang lain, maka harus dilakukan secepatnya. di dalam carok tersebut, salah seorang dari pelaku carok harus ada yang mati, karena itulah suatu kebudayaan hukum mereka.
        
         Carok merupakan tradisi bertarung satu lawan satu dengan menggunakan senjata (biasanya celurit). Tidak ada peraturan resmi dalam pertarungan ini karena carok merupakan tindakan yang dianggap negatif dan kriminal serta melanggar hukum. Ini merupakan cara suku Madura dalam mempertahankan harga diri dan "keluar" dari masalah yang pelik.
         Banyak yang menganggap carok adalah tindakan keji dan bertentangan dengan ajaran agama meski suku Madura sendiri kental dengan agama Islam pada umumnya tetapi, secara individual banyak yang masih memegang tradisi Carok.
    Kata carok sendiri berasal dari bahasa Madura yang berarti 'bertarung dengan kehormatan'.

         Biasanya, "carok" merupakan jalan terakhir yang di tempuh oleh masyarakat suku Madura dalam menyelesaikan suatu masalah. Carok biasanya terjadi jika menyangkut masalah-masalah yang menyangkut kehormatan/harga diri bagi orang Madura (sebagian besar karena masalah perselingkuhan dan harkat martabat/kehormatan keluarga).

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Untuk mengilustrasikan Suku Madura sebenarnya kita hanya butuh mengkaji satu bait syair yang dilonratkan oleh Syekh Abdul Madjid Al – Manduri yang berbunyi :
وما شيء اذا زدناه ينقص وان ينقص باذن لله زاد
Dengan makna sastra tinggi ; Sebab bagaimanapun Madura memiliki nilai hitam dan putih dengan katagori Analisa perkembangan penduduk yang banyak namun hidup diluar daerahnya atau melalui katagori strata sosialnya baik namun kasar atau pula dengan katagori seni baik namun bertentangan dengan naluri mahluk hidup seperti kerapan sapi

DAFTAR PUSTAKA


Van Dijk, K., de Jonge, H. & Touwen-Bouwsma, E., Introduction, di dalam: van Dijk et al. (penyunting),

Across Madura Strait: the dynamics of an insular society, (Leiden: KITLV Press, 1995) 1-6, via Wikipedia date 04-06-2009

Saifurrachman, Surat Kepada Anjing Hitam ‘Biografi dan Karomah Syaikhona Khalil Bangkalan’, Jakarta Pustaka Ciganjur, 1999

Rasul Junaidi, Madura Dalam Gelombang Reformasi, (Radar Madura) terbit selasa 5 Oktober 1999

http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/05/tugas-antropologi-makalah-suku-madura.html

________________________________________________________________________
ARTIKEL DI ATAS HANYA PREVIEW SAJA
SILAAHKAN DOWNLOAD UNTUK LEBIH LENGKAPNYA

Download this dokumen
Download Premium Dokumen di Dd. Ayip Dokumen gratis dan full fersion
dan yang paling penting Editable 
________________________________________________________________________ 

Contoh Laporan Study Wisata bag.2


BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
  2. Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena pendidikan itu sendiri menyangkut masa depan, serta merupakan upaya untuk mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan tidak hanya tanggung jawab seorang guru, pemerintah, masyarakat maupun orang tua. Namun semua lapisan masyarakat Indonesia juga ikut bertanggung jawab atas terwujudnya pendidikan nasional. Yakni dengan menjalankan tugas sesuai dengan kemampuan dan tanggung jawab yang merupakan upaya untuk terwujudnya pendidikan nasional yang bermutu tinggi dan berbudi pekerti luhur. Sebab itulah untuk mewujudkannya ada beberapa kegiatan yang menunjang pendidikan, salah satunya yang sangat menunjang adalah  karya wisata. Dengan karya wisata, siswa dapat lebih berpengalaman dan lebih berpengetahuan.
  3. Tujuan Penulisan
  4. Dalam pelaksanaan karya wisata pastilah mempunyai tujuan yng sangat penting, diantaranya agar siswa dapat meningkatkan  ilmu pengetahuan yang telah di dapat selama ini, dan dengan diadakannya karya wisata dapat pula menambah pengalaman bagi siswa. Serta dapat meningkatkan pengetahuan, keakraban dan kekeluargaan pada siswa-siswi. Dalam karya wisata ini siswa-siswi di harapakan lebih dekat dan dapat mempraktekkan ilmu yang di dapat dari Bapak/Ibu guru dalam  museum, terutama dalam pelajaran  Ilmu Pengetahuan Sosial.
  5. Metode Penulisan
  6. Di dalam pembuatan karya tulis ini perlu adanya metode. Yang  tidak lain adalah
    1. Informatikan
    2. Secara tidak lansung, mendengakan  penjelasan yang di berikan petugas, bertanya pada guru pembimbing.
    3. Obsevasi
    4. Mengamati objek secara lansung dengan  indera kita.

BAB II

ISI

  1. Universitas Negeri Malang
  2. Visi 
    “Menjadikan perguruan tinggi unggul dan menjadi rujukan dalam pengelenggaraan tridharma perguruan tinggi” 
    Misi
     1.    Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran di perguruan tinggi yang berpusat pada peserta didik, menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif, dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi. 
    2.    Menyelenggarakan penelitian dalam ilmu pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu budaya, seni, dan olahraga yang temuannya bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat. 
    Sejarah Cikal bakal Universitas Negeri Malang adalah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Malang yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Mr. Mohammad Yamin, pada tanggal 18 Oktober 1954 berdasarkan SK No. 38742/Kab tanggal 1 September 1954. Bersamaan dengan itu pula, Prof. Sutan Adam Bachtiar ditugaskan sebagai Rektor PTPG Malang. Pada awal pendiriannya, PTPG Malang mempunyai lima jurusan perintis, yaitu Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Sejarah dan Budaya, Ilmu Ekonomi, serta Ilmu Pasti Alam. Adapun, perkuliahan diselenggarakan di gedung SMA Tugu (sekarang SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, dan SMA Negeri 4 Malang). Setahun kemudian, tepatnya sejak tanggal 20 Juni 1955, PTPG memiliki gedung sendiri bekas Hotel Splendid yang terletak di Jalan Tumapel 1, Malang. Pada tanggal 10 November 1954, didirikan suatu universitas baru di Jawa Timur, yaitu Universitas Airlangga (Unair) yang terletak di Surabaya. Sebagai konsekuensinya, berdasarkan PP No. 71/1958, PTPG secara formal berubah status menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unair. Pada tahun 1958, atas jasa Wali Kota Malang saat itu, Sarjono, lembaga ini mendapatkan sebidang tanah untuk membangun kompleks kampus yang terletak di Jalan Semarang 5, Malang. Awalnya, lembaga ini memerlukan bantuan dari luar negeri untuk melengkapi sarana dan prasarana pendidikan. Bantuan tersebut antara lain datang dari Ford Foundation yang memberikan sumbangan berupa beasiswa pengiriman dosen ke luar negeri, fasilitas laboratorium, dan buku untuk perpustakaan. Selain itu, pemerintah Jepang juga ikut menyumbang melalui Colombo Plan. Sie Twam Tjing (Samsi)  pemilik pabrik rokok Bentoel, juga memberikan bantuan berupa kafetaria modern pada waktu itu. Pada tanggal 3 Januari 1963, terbit Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 35/1964 yang menetapkan bahwa IKIP Malang memiliki cabang di: 
    •    Surabaya, berasal dari cabang FKIP Universitas Airlangga; 
    •    Madiun, berasal dari Cabang FKIP Universitas Airlangga; 
    •    Singaraja, berasal dari FKIP Universitas Udayana; 
    •    Kupang dan Ende, berasal dari FKIP Universitas Nusa Cendana. Pada tanggal 20 Mei 1964, bertempat di Gedung SKMAN Malang, dilangsungkan upacara peresmian IKIP Malang yang menandai berpisahnya lembaga tersebut dari Universitas Airlangga. 
    Dari hasil reorganisasi, IKIP Malang memiliki empat fakultas, yaitu: 
    •    Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), 
    •    Fakultas Keguruan Sastra dan Seni (FKSS), 
    •    Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS), dan 
    •    Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE). 
    Adapun, Fakultas Keguruan Teknik (FKT) lahir setelah satu tahun reorganisasi. 
    Selanjutnya, nama dan istilah fakultas yang ada disesuaikan secara nasional pada tahun 1982. FIP tidak mengalami perubahan, sedangkan FKSS menjadi Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), FKIS menjadi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), FKIE menjadi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), serta FKT menjadi Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK). Pada tanggal 23 Maret 1968, beberapa fakultas cabang IKIP Malang diserahterimakan kepada induknya yang baru. IKIP Malang Cabang Jember diserahkan kepada Universitas Jember, cabang Singaraja kepada Universitas Udayana, serta cabang Kupang dan Ende kepada Universitas Nusa Cendana. Adapun, IKIP Malang Cabang Surabaya berdiri sendiri menjadi IKIP Surabaya. Berdasarkan SK Presiden RI No. 93/1999, IKIP Malang diubah menjadi Universitas Negeri Malang (UM) dan berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/DIKTI/Kep/2000, UM mempunyai lima fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Sastra (FS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi (FE), serta Fakultas Teknik (FT) ditambah satu Program Pascasarjana (PPs). Pendidikan Dari segi akademis, PTPG memulai penyelenggaraan pendidikan dari jenjang bakaloreat (sarjana muda) dengan masa studi selama tiga tahun. Kemudian, pada tahun 1959, mulai dibuka jenjang lanjutan, yaitu doktoral atau acarya (sarjana) dengan masa studi selama dua tahun. Setelah beberapa tahun melewati tahap konsolidasi, akhirnya pada tahun 1968, program post sarjana (pascasarjana) dibuka dengan Jurusan Kependidikan sebagai jurusan pertama. Selanjutnya, pada tahun 1982, program ini disempurnakan menjadi Fakultas Pascasarjana yang terdiri atas Program Magister (S2) dan Program Doktor (S3). Nama Fakultas Pascasarjana diubah menjadi Program Pascasarjana (PPs) pada tahun 1990. Pada tahun 1992, program D2 PGSD diubah statusnya menjadi program studi baru di bawah naungan FIP, yaitu program D2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pada tahun 1993, didirikan dua program studi baru, yaitu Program Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Dasar di FPBS dan Program Sarjana Pendidikan Matematika Sekolah Dasar di FPMIPA. Pada tahun 1994, didirikan enam program studi baru, yaitu D1 Pendidikan Teknik Listrik, D1 Pendidikan Teknik Otomotif, D3 Pendidikan Keterampilan Kelistrikan, D3 Pendidikan Keterampilan Otomotif, D3 Pendidikan Keterampilan Pengerjaan Logam, dan D3 Pendidikan Keterampilan Bangunan di FPTK. Pada Pada tahun ajaran 1998-1999, IKIP Malang yang telah berubah status menjadi universitas menerima mahasiswa baru untuk empat belas program studi baru non-kependidikan yang terdiri atas tujuh program sarjana (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, serta Desain Komunikasi Visual) dan tujuh program D3 (Bahasa Inggris untuk Dunia Usaha, Teknik Mesin, Teknik Sipil dan Bangunan, Teknik Elektronika, Teknik Elektro, Tata Boga, serta Tata Busana). Pada tahun ajaran 1999-2000, UM membuka enam program studi baru yang terdiri atas empat program studi non-kependidikan (S1 Ilmu Keolahragaan, S1 Manajemen, D3 Manajemen Pemasaran, dan D3 Akuntansi) dan dua program studi kependidikan (S1 Pendidikan Bahasa Jerman dan S1 Pendidikan Seni Tari). Pada tahun ajaran 2000-2001, UM kembali membuka satu program studi baru non-kependidikan, yaitu S1 Psikologi. Selanjutnya, pada tahun ajaran 2004-2005, dibuka program studi non-kependidikan, yaitu Ilmu Sejarah, dan satu program studi kependidikan, yaitu S1 PGSD. Pada tahun ajaran 2005-2006, dibuka dua program studi non-kependidikan (S1 Akuntansi serta Ekonomi dan Studi Pembangunan) dan pada tahun ajaran 2006-2007, dibuka dua program studi kependidikan (S1 Pendidikan Teknik Otomotif dan S2 Pendidikan Kejuruan). Pada tahun ajaran 2007-2008, UM membuka tiga program studi kependidikan (S1 Pendidikan Teknik Informatika, S1 Pendidikan Tata Boga, dan S1 Pendidikan Tata Busana) dan pada tahun ajaran 2008-2009 membuka tiga program studi, yaitu S1 PGPAUD, D3 Game Animasi, dan S1 Pendidikan Teknik Elektro serta mendirikan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Terakhir, pada tahun 2009-2010, UM mendirikan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) serta membuka program studi S1 Pendidikan Luar Biasa dan D3 Perpustakaan. Rektor Sejak 1954, UM telah beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan. Berikut ini adalah daftar nama rektor yang pernah menjabat di UM.
     •    Prof. Sutan Adam Bachtiar (1954–1958) 
    •    Prof. Kuntjoro Purbopranoto, S.H. (1958–1963) 
     •    Prof. Dr. D. Dwidjo Seputro, M.Sc. (1963–1966) 
    •    Prof. Dr. Eri Soedewo (Juli–September 1966) 
    •    Prof. H. Darji Darmodihardjo, S.H. (September 1966–1970) 
    •    Prof. Dr. H. Samsuri (1970–1974) 
    •    Prof. Drs. H. Rosjidan, M.A. (1974–1978) 
    •    Prof. Drs. H. M.A. Icksan (1978–1982) dan (1982–1986) 
    •    H. Mas Hadi Soeparto, M.Sc. (1986–1990 dan 1990–1995) 
    •    Prof. Dr. H. Nuril Huda, M.A. (1995–1999 dan 1999–16 Juli 2001)
     •    Prof. Drs. H.M. Saleh Marzuki, M.Ed. (23 Juli 2001–6 April 2002) 
    •    Prof. Dr. H. Imam Syafi'ie (6 April 2002–8 November 2006) 
    •    Prof. Dr. H. Suparno (sejak 9 November 2006)
    Fakultas Universitas Negeri Malang memiliki delapan fakultas dan satu program pascasarjana. 
    1.    Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) 
     •    Bimbingan dan konseling (S1, S2, S3) 
    •    Teknologi pendidikan (S1) 
    •    Teknologi pembelajaran (S2, S3) 
    •    Administrasi pendidikan (S1) 
    •    Menejemen pendidikan (S2, S3) 
    •    Pendidikan luar sekolah (S1, S2) 
    •    Pendidikan guru SD (S1) 
    •    Pendidikan guru PAUD (S1) 
    •    Pendidikan luar biasa (S1) 
    2.    Fakultas sastra (FS) 
    •    Pendidikan bahasa, sastra indonesia dan daerah (S1) 
    •    Pendidikan bahasa indonesia (S2, S3) 
    •    Pendidikan bahasa inggis (S1, S2, S3) 
    •    Pendidikan bahasa arab (S1) 
    •    Pendidikan bahasa jerman (S1)
     •    Pendidikan mandarin (S1) 
    •    Bahasa & sastra indonesia (S1) 
    •    Bahasa dan sastra inggis (S1) 
    •    Pendidikan seni tari dan seni musik (S1) 
     •    Pendidikan seni rupa (S1) 
    •    Disain komunikasi visual (S1) 
    •    Game animasi (D3) 
    •    Perpustakaan (D3) 
    3.    Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (FMIPA) 
    •    Pendidikan matematika (S1, S2, S3) 
    •    Pendidikan fisika (S1, S2) •    Pendidikan kimia (S1,S2) 
    •    Pendidikan biologi (S1, S2) •    Pendidikan IPA (S1) 
    •    Matematika (S1) 
    •    Fisika (S1) 
    •    Kimia (S1) 
     •    Biologi (S1) 
    4.    Fakultas ekonomi (FE) 
    •    Pendidikan ekonomi (S1, S2, S3) 
    •    Pendidikan tata niaga (S1) 
    •    Pendidikan administrasi perkantoran (S1) 
    •    Pendidikan akutansi (S1) •    Manajemen (S1, S2) 
     •    Manajemen pemasaran (D3) •    Akutansi (d3, S!) 
    •    Ekonomi dan studi pembangunan (S1) 
    5.    Fakultas Teknik (FT) 
    •    Pendidikan kejuruan (S2, S3) 
    •    Pendidikan teknik mesin (S1) 
    •    Pendidikan teknik otomotif (S1) 
    •    Teknik mesin (D3) 
    •    Pendidikan teknik  bangunan (S1) 
    •    Teknik sipil (S1) 
    •    Pendidikan teknek informatika (S1) 
    •    Pendidikan teknik elektro (S1) 
     •    Teknik elektro (D3) 
    •    Teknik elektronika (D3) 
    •    Pendidikan tata boga (S1) 
    •    Pendidikan tata busana (S1) 
     •    Tata boga (D3) 
    •     Tata busana (D3) 
    6.    Fakultas Ilmu keolahragaan (FIK)
     •    Pendidikan jasmani dan kesehatan (S1) 
    •    Pendidikan kepelatihan olahraga (S1)
     •    Ilmu keolahragaan (S1) 
    7.    Fakultas Ilmu Sosial (FIS) 
     •    Pendidikan sejarah (S1) 
    •    Ilmu sejarah (S1) 
     •    Pendidikan geografi (S1, S2, S3)
    •    Geografi (S1) •    Pendidikan IPS (S1) 
    •    Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (S1) 
    8.    Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi) 
    •    Psikologi (S1) 
    9.    Pascasarjana 
    a.    Program Magiskar (S2) 
        Teknologi pembelajaran 
        Manajemen pendidikan 
        Bimbingan dan konseling 
        Pendidikan  Luar sekolah 
        Pendidikan Bahasa indonesia 
         Pendidikan Bahasa inggris 
        Pendidikan Biologi 
        Pendidikan Matematika 
        Pendidikan Kimia 
        Pendidikan Fisika 
        Pendidikan Geografi 
         Pendidikan Kejuruan 
        Pendidikan Ekonomi 
        Pendidikan Dasar 
        Pendidikan Bisnis dan manajemen 
        Manajemen b.    Program Doktor (S3) 
        Teknologi pembelajaran 
        Manajemen pendidikan 
        Bimbingan dan konseling 
        Psikologi pendidikan 
        Pendidikan Bahasa indonesia 
         Pendidikan Bahasa inggris 
        Pendidikan Biologi 
         Pendidikan Ekonomi 
        Pendidikan Matematika 
        Pendidikan Kejuruan 
        Pendidikan Geografi Staf dan Mahasiswa 
    •    Jumlah staf pengajar: 942 orang[rujukan?] 
    •    Jumlah staf administrasi: 762 orang[rujukan?] 
    •    Jumlah mahasiswa S1 dan D3: 23.468 orang[rujukan?] 
    •    Jumlah mahasiswa pascasarjana: 2.417 orang[rujukan?] Lembaga 
    •    Lembaga Penelitian •    Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat 
    •    Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran 
    •    Pusat Sumber Belajar 
    •    Pusat Kurikulum, Pengembangan Pembelajaran, dan Evaluasi 
    •    Lembaga Pembinaan Pendidikan Agama Unit Layanan 
    •    UPT Perpustakaan •    UPT Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi 
  1. Gunung Bromo
  2. Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Sejarah letusan Selama abad XX, gunung yang terkenal sebagai tempat wisata itu meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2010. Sejarah letusan Bromo: 2011, 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1940, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767. Bromo sebagai gunung suci Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa. Galeri Gambar Gunung Bromo dari NASA. Bromo sedang aktif di awal abad ke-20. Foto koleksi KITLV. 
    Daftar gunung berapi di Indonesia Peta sebaran gunung berapi di Indonesia 
    •    Agung 
    •    Api Siau 
    •    Argopuro 
    •    Arjuno 
    •    Gunung Awu 
    •    Barujari 
    •    Batur 
    •    Gunung Batutara 
    •    Bromo 
    •    Bur ni Telong 
    •    Ciremai 
    •    Galunggung 
    •    Gamkonora 
    •    Gede 
    •    Guntur 
    •    Ibu 
    •    Ine Like 
    •    Iya 
    •    Kawah Ijen 
    •    Kelimutu 
    •    Kelud 
    •    Kerinci 
    •    Krakatau 
    •    Lawu 
    •    Leuser 
    •    Lokon 
    •    Lurus 
    •    Mahameru 
    •    Merapi 
    •    Merbabu 
    •    Papandayan 
    •    Raung 
    •    Rinjani 
    •    Sago 
    •    Salak 
    •    Semeru 
    •    Sibayak 
    •    Sinabung 
    •    Singgalang 
    •    Sirung 
    •    Soputan 
    •    Talamau 
    •    Talang 
    •    Tambora 
    •    Tandikat 
    •    Tangkuban Perahu 
    •    Weliran 
  1. Jembatan Suramadu
  2. Jembatan Suramadu adalah jembatan yang menghubungkan kota Surabaya dan kota Madura. Panjang Jembatan Suramadu kurang lebih lima kilometer. Pada awalnya Jembatan Suramadu itu adalah lautan. Namun setelah Orde Baru lautan tersebut di bangun jembatan yang sangat panjang. Jembatan tersebut dinamakan Suramadu. Banyak sekali kapal-kapal yang sedang berlayar di tempat-tempat tersebut. Dengan berbagai macam-macam tujuan, kapal-kapal itu berlayar melewati Jembatan Suramadu. Jembatan yang panjang dan di kelilingi oleh lautan yang indah, itu telah membuat fikiran semua orang menjadi tenang, damai dan nyaman. 
  1. Parangtritis
  2. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir di sekitar pantai, yang biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak Pemkab Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. Selain itu Parangtritis juga merupakan tempat untuk olahraga udara.


BAB III

PENUTUP

  1. KESIMPULAN
  2. Dengan mempelajari data-data yang kami peroleh dari peninjauan dan penelitian objek wisata, serta buku-buku panduan yang ada. Kami akan memberikan kesimpulan.          Widya wisata adalah para wisatawan.          Karya wisata adalah pariwisata yang bertujuan menunaukan tugas.          Dengan pengertian di atas, maka kita telah melaksanakan keduanya yaitu: “STUDY TOUR”          Objek wisata di Indonesia harus tetap di jaga.          Kita wajib mempelajari objek-objek wisata di Indonesia.          Objek wista di Jawa Timur merupakan kekayaan bagi Bangsa dan Negara.          Objek wisata di Jawa Timur merupakan hasil cipta dan karya rakyat.
  3. SARAN
  4. Dari kesimpulan di atas, kami menyarankan agar :
    Objek wisata di Indonesia harus kita jaga.
    Disediakan  buku-buku panduan tentang objek wisata di Indonesia dengan menggunakan bahasa asing agar dapat di kenal oleh dunia luar.
    Kita harus mempelajari objek wisata di Indonesia.
    Apabila ada siswa di beri tugas karya tulis, sebaiknya di kerjakan dengan cepat dan benar

DAFTAR PUSTAKA


Diambil dari pengamatan langsung.
Ditinjau langsung dari objek wisata.
Dari buku-buku panduan.

http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/05/contoh-laporan-study-tour.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Negeri_Malang
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bromo
http://id.wikipedia.org/wiki/Parangtritis,_Kretek,_Bantul


====================
MAAF AGAK MALES NULISNYA JADI POST NYA KURANG SEMPURNA
SILAHKAN DOWNLOAD AJA DEH UNTUK YANG LEBIH LENGKAP HEHEE...
==================== 
____________________________________________________________________

ARTIKEL DI ATAS HANYA PREVIEW SAJA
SILAAHKAN DOWNLOAD UNTUK LEBIH LENGKAPNYA

Download this dokumen
Download Premium Dokumen di Dd. Ayip Dokumen gratis dan full fersion
dan yang paling penting Editable 
____________________________________________________________________