Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi 4 Jam Teror Bom Sarinah Versi Polisi

Kronologi 4 Jam Teror Bom Sarinah Versi Polisi

Dream - Teror ledakan bom yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis kemarin membuat kondisi Jakarta genting. Dalam insiden tersebut, lima orang terduga teroris yang tewas di tempat kejadian setelah adu tembak dengan polisi, serta dua orang sipil yang meninggal dunia.

Meski begitu, pemberitaan ihwal kronologis kejadian masih simpang siur. Terkait hal ini, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal menerangkan secara rinci bagaimana kisah teror itu bermula.

Iqbal memberikan penjelasan kejadian awal aksi teror dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Ledakan awal terjadi di depan kafe Starbucks Coffee yang terletak di komplek Menara Cakrawala. Saat itu diduga pelaku teror meledakkan diri.

"Kami bisa bilang begitu karena ada satu korban diduga pelaku teror yang terluka di bagian perut dan lukanya identik dengan bom bunuh diri," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 15 Januari 2016.

Selang beberapa saat, ledakan kedua terjadi di Pos Polisi (Pospol) perempatan Sarinah. Lokasi ini hanya terpaut jarak beberapa meter dari ledakan pertama.

"Saat itu bom bunuh diri yang dilakukan dua orang diduga teroris. Kejadian itu mengakibatkan seorang anggota kami (Polantas) terluka," kata Iqbal.

Iqbal menjelaskan sewaktu bom kedua meledak, warga belum tahu tengah berlangsung aksi teror di kawasan tersebut. Alhasil, masyarakat sekitar berkerumun di dekat Pospol untuk mencari tahu kejadian.

"Saat masyarakat berkerumun, muncul dua orang diduga pelaku teror. Mereka bersenjatakan laras pendek dan menembak membabi buta. Makanya, anggota kami banyak yang terluka akibat tembakan pelaku," ucap Iqbal.

Mengetahui tembakan tersebut, masyarakat langsung berhamburan menyelamatkan diri.

"Saat itu anggota kami langsung menghubungi markas menggunakan HT (Handy Talkie), yang tiba pertama kali di lokasi kejadian adalah Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Susetyo Purnomo Condro dan Kapolsek Menteng AKBP Dedy Tabrani," tutur Iqbal.

Begitu tiba di lokasi, mobil Mitsubishi Pajero yang dikendarai Susetyo langsung dihujani tembakan oleh dua orang pelaku. Sekitar pukul 11.00 WIB, pasukan gabungan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri datang ke lokasi dan menghalau keadaan.

"Saat menembaki mobil AKBP Susetyo Purnomo Condro, pelaku juga sempat melemparkan granat ke belakang mobil, beruntung anggota kami terselamatkan," ungkap Iqbal.

Tak lama berselang, anggota gabungan kepolisian berhasil membuat dua terduga teroris terdesak dan mundur hingga pelataran cafe Starbucks.

"Baru sampai Starbucks, anggota kami berhasil menembak dua terduga teroris. Saat itu, kedua pelaku hendak melemparkan granat lagi, tapi keburu meledak sebelum sempat dilemparkan," kata dia.

Sebelum memastikan kedua pelaku tersebut tewas, tim gabungan Mabes Polri menyisir semua lantai di Gedung Cakrawala untuk memastikan situasi steril dan tidak ada lagi pelaku yang tersisa.

"Saya dan pak Kapolda yang memimpin langsung aksi sterilisasi gedung Cakrawala untuk memastikan tidak ada pelaku lagi," kata dia.

Pukul 15.00 WIB kondisi di sekitar TKP sudah kondusif. Pada pukul 15.30 WIB akhirnya Jalan Sarinah kemudian dibuka dan bisa dilalui kendaraan.

"Total peristiwa teror itu berlangsung 4 jam saja," kata dia.

Siapa Bahrun Naim, Otak Pelaku Bom Sarinah?

Dream - Nama Muhammad Bahrun Naim Anggih alias Naim kini mencuat usai teror ledakan bom dan penembakan di depan pusat perbelanjaan Sarinah pada Kamis kemarin. Naim dituding sebagai otak di balik serangan tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menyebut teror kemarin merupakan bentuk tindakan jaringan yang dikepalai Naim agar dilihat eksis. Naim berambisi ingin mendirikan dan memimpin Katibah Nusantara, sayap organisasi ekstrimis Islamic State of Iran and Syria (ISIS) untuk kawasan Asia Tenggara.

"Dia ingin menjadi pemimpin untuk kelompok ISIS di Asia Tenggara," ujar Tito.

Lantas, siapakah sebenarnya sosok Muhammad Bahrunnaim Anggih alias Naim ini?

Naim merupakan pria kelahiran Pekalongan, 6 September 1983. Dia sempat terlacak bergabung dengan Jamaah Anshorut Tauhid pada sekitar September 2008.

Menurut informasi yang dihimpun Dream, Naim awalnya bergabung dengan jaringan Abdullah Sunata. Sunata ditangkap Detasemen Khusus 88 di Klaten, Jawa Tengah, pada 2011 karena diduga ikut menyembunyikan buronan Noordin M Top serta terlibat dalam beberapa aktivitas teror.

Nama Naim kemudian cukup dikenal dalam aksi teror saat pertama kali ditangkap oleh Densus 88 pada 9 November 2010. Saat itu, Naim ditangkap bersama sejumlah barang bukti berupa ratusan butir amunisi ilegal.

Naim lantas menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Surakarta pada 9 Juni 2011. Dia lalu dijatuhi vonis penjara 2 tahun 6 bulan.

Setelah bebas dari penjara, Naim kembali berkiprah bersama jaringannya. Dia kemudian diketahui bergabung dengan kelompok pendukung ISIS. Namanya sering muncul dalam pemberitaan hampir setiap kali ada WNI yang diketahui bergabung sebagai simpatisan ISIS.

Pada 2014, Naim berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Selama di Suriah, Naim aktif menulis pelbagai hal terkait teknis penyerangan di laman pribadinya www.bahrunnaim.co.

Di laman itu, dia membagi berbagai informasi mengenai Daulah Islamiyah. Yang cukup mengejutkan, Naim membagi berbagai informasi cara membuat bom hingga strategi membangun teror.

Indikasi mengenai keinginan Naim melancarkan teror sebetulnya sudah dapat diendus dalam sebuah tulisan berjudul 'Dakwah atau Futuhat' yang diunggah pada Rabu, 05 November 2014. Pada tulisan itu, Naim dengan nada mengancam akan melancarkan teror jika pemerintah Indonesia tidak menerima keberadaan mereka.

"Dalam posisinya terhadap negeri ini, ada beberapa pilihan yang dapat dipilih oleh penguasa. Pertama, menolak dan menangkapi sel-sel Daulah Islamiyah yang akan beresiko terhadap aktifnya sel-sel 'Abu Jandal dan Abu Bashier', sehingga akan meluasnya pertempuran terbuka dan perang gerilya. Kedua, menolak namun diam terhadap sel-sel Daulah Islamiyah yang melakukan dakwah hingga hadirnya misi diplomatik. Ketiga, di satu sisi menerima karena alasan diplomatik, namun di sisi lain menolak karena alasan tekanan asing. Maka akan memicu gerilya secara terbuka yang akan menimbulkan korban secara terbatas. Keempat, menerima dan melakukan penggabungan secara damai. Semoga," tulis dia.

Laman ini sempat ramai dikunjungi netizen pada Jumat, 15 Januari 2016 pukul 05.00 WIB. Mereka kebanyakan memberikan komentar menghujat aksi teror. Tetapi, laman ini tidak bisa diakses lagi sejak pukul 10.20 WIB.

Dugaan Naim menjadi otak dalam aksi teror ini menguat usai pernyataan dari Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolri) Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Budi Gunawan, Kamis, 14 Januari 2016. Dia mengatakan sudah mendeteksi ada komunikasi kelompok Suriah dan kelompok Solo yang dipimpin Abu Jundi.

Kelompok ini katanya sudah membuat persiapan dengan anak-anak sel untuk melakukan serangkaian peledakan bom.

“Yang seharusnya dimainkan pada malam Tahun Baru. Tapi kita bisa antisipasi,” kata dia.

Aksi teror kemudian terjadi pada Kamis, 14 Januari 2016. Sebuah rentetan serangan berupa ledakan dan tembakan meletus di kawasan ring 1 MH Thamrin, Jakarta Pusat. Puluhan orang menjadi korban, dan dua di antaranya meninggal serta lima orang pelaku tewas di tempat. (Ism) 

`Saya Pernah Dipijat Bomber Sarinah, Dia Suka Curhat`

Dream - Salah satu pelaku penyerangan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, menjadi pusat perhatian. Pria itu berkaos hitam dan bercelana jins biru.

Pria bertopi itu membawa tas ransel. Juga tas selempang pada bagian depan. Sementara, sepucuk pistol di genggaman. Menebar ancaman.

Aksi itu tertangkap kamera. Pria itu terlihat tenang. Mata menatap tajam. Melangkah ke arah kerumunan orang sambil mengokang senjata.

Siapa dia? Pria itu diduga sebagai Afif alias Sunakim.

"Saat media pertama kali merilis foto itu saya tidak ngeh," kata pengamat terorisme, Muhammad Jibriel Abdul Rahman, saat berbincang dengan Dream, Jumat 15 Januari 2016.

“Sampai saya mendapat foto yang close up, saya baru sadar kalau itu Afif,” tambah dia.

Jibriel mengaku kenal dengan Afif. Menurut dia, Afif merupakan tukang urut handal. "Dia beberapa kali mengurut saya, pintar dalam mengurut urat."

Menurut Jibril, Afif merupakan sosok sederhana. Dia mengaku beberapa kali mendengar keluh kesah Afif.

"Anak ini pernah curhat. Dia hanya guru ngaji TPA, saya lupa di mana tapi di Jakarta. Dia tinggal di rumah kecil dengan anak dan istrinya," ujar dia.

Sebelum bergabung dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), Afif sebenarnya biasa saja. Seperti orang kebanyakan.

"Afif yang saya kenal sebelum ISIS dia ingin berbaur dengan orang yang tidak sepaham, namun berbeda setelah dicekoki ajaran untuk membunuh.”

Jibriel mengaku tak lagi ketemu dengan Afif setelah tahun 2012. Sebab, Afif terlibat kasus terorisme. "Sejak itu tak pernah ketemu lagi."

Dan Rabu 14 Januari 2016, Jibriel kembali melihat sosok Afif, namun bukan lagi sebagai tukang urut. Melainkan sebagai salah satu pelaku penyerangan di Sarinah. "Dia yang berada di foto itu, berkaos hitam." (Ism)

Identitas Pelaku Bom Sarinah Terungkap

Dream - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menegaskan telah berhasil mengidentifikasi para pelaku teror bom Sarinah pada Kamis, 14 Januari 2016. Para pelaku disebutkan merupakan bagian dari jaringan Bahrun Naim.

"Kita sudah identifikasi mereka dari kelompok mana, dan sebagian pelaku sudah berhasil diidentifikasi serta diketahui identitsnya," ujar Tito di Jakarta, Jumat, 15 Januari 2016.

Tito menjelaskan, para pelaku teror bom Sarinah merupakan salah satu anggota dari kelompok Bahrun Naim. Kelompok itu ingin terlihat eksis karena otaknya, Muhammad Bahrunnaim Anggih, ingin mendirikan Katibah Nusantara, sayap organisasi ekstrimis ISIS untuk kawasan Asia Tenggara.

"Dia ingin menjadi pemimpin untuk kelompok ISIS di Asia Tenggara," ucap dia.

"Seluruh korban tewas masih di RS Polri Kramat Jati," ujar Tito menambahkan.

Rencananya, hari ini Polda Metro Jaya akan melanjutkan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kedai kopi Starbucks. Selain itu, Tito menjelaskan pihaknya terus berupaya tetap memperkuat pengamanan di seluruh objek vital dan lokasi keramaian.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-detik Siskaeee Dijemput Paksa Polisi usai Mangkir dari Panggilan Penyidik
Detik-detik Siskaeee Dijemput Paksa Polisi usai Mangkir dari Panggilan Penyidik

Tiga kali mangkir dari panggilan penyidik, Siskaeee akhirnya dijemput paksa oleh pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya
Detik-detik Kronologi Anggota Basarnas Meninggal Usai Jatuh Saat Evakuasi Warga Coba Bunuh Diri
Detik-detik Kronologi Anggota Basarnas Meninggal Usai Jatuh Saat Evakuasi Warga Coba Bunuh Diri

Seorang anggota Basarnas meninggal dunia usai terjatuh saat mengevakuasi warga di atas tower.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta dan Kronologi 16 Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang Pakai Sajadah
Fakta-Fakta dan Kronologi 16 Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang Pakai Sajadah

16 Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang, Kini Diburu Polisi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bungkus! Tebak kopi Sachet
Bungkus! Tebak kopi Sachet

Sahabat dream, kalian suka minum kopi sachet gak nih? Kalau pernah, pasti bisa dong jawab tebakan ini.

Baca Selengkapnya