1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. S
  6.  » 
  7. SAINS


  8. Reporter : Wens    22 September 2015 11:51

    Mayat-Mayat di Gunung Everest

    Mereka semua tewas di pelukan sang "Atap Dunia".

    Feed - Rentetan foto berikut bukan untuk Anda dengan nyali kecil. Apa yang akan terlihat di sini adalah manusia-manusia yang memiliki angan besar mencapai puncak tertinggi di dunia, Gunung Everest, namun berakhir dengan maut. Kesemuanya memiliki kisah pilu, kesemuanya bahkan tidak dikubur dengan layak dan diiringi isak tangis handai-taulan.

    Mereka yang tewas di pelukan sang "Atap Dunia" ini didokumentasikan oleh admin bernama FuzzieSocks dari situs imgur.com. Kami peringkatkan sekali lagi, jangan melihatnya jika Anda tidak kuat mental.

    George Mallory, penyebab kematian: jatuh, trauma pada kepala
    Mallory adalah salah satu pendaki pertama yang mencoba menaklukkan Gunung Everest. Pendakian dan kematiannya terjadi di tahun 1924 namun tubuhnya baru ditemukan dan diidentifikasi pada 1999. Namun apakah ia berhasil menuju puncak gunung tersebut masih menjadi misteri.

    Tidak diketahui
    Ada beberapa mayat yang diketahui ada di bawah jurang. Eksposur udara membuat mereka terawetkan. Sayangnya banyak di antara mayat-mayat ini yang gagal diidentifikasi.

    Francys Astentiev, penyebab kematian: eksposur udara, pembengkakkan otak
    Wanita ini mendaki bersama suaminya di tahun 1998, namun terpisah di perjalanan menuju puncak. Mereka mencoba menemukan satu sama lain tapi gagal. Francys sempat ditemukan dua pendaki lain ketika ia masih hidup. Ia bahkan sempat mengiba dan memohon agar jangan ditinggalkan begitu saja, tapi pendaki-pendaki tersebut tidak punya pilihan lain kecuali meninggalkannya.

    Francys dan suaminya, Sergei, akhirnya meninggal di gunung itu. Sang suami ditemukan setahun kemudian dan diketahui tewas karena jatuh. Sementara dua pendaki yang bertemu Francys, merasa bersalah seumur hidupnya. Mereka berjanji akan kembali ke Everest untuk memberinya pemakaman yang layak.

    Ya, mereka akhirnya kembali sembilan tahun pasca kematian Francys, tepatnya di tahun 2007. Jenazah Francys diselimuti dengan bendera AS dan dipindahkan agar tidak terlihat oleh pendaki lain.

    Hannelore Schmatz, penyebab kematian: eksposur udara, kelelahan
    Schmatz adalah pendaki perempuan pertama yang tewas di Gunung Everest di tahun 1979. Diyakini bahwa dia tewas karena kelelahan dan paparan udara dingin. Dilihat dari posisi jenazahnya, ia tewas ketika tengah beristirahat, bersandar pada tas punggungnya. Naas, ia tidak pernah bangun dari tidur.

    Tsewang Paljor, penyebab kematian: paparan udara
    Paljor tewas di tahun 1996 kala turun dari puncak gunung. Ia terjebak di badai salju dan akhirnya tewas karena hebatnya paparan udara dingin yang menerpa. Mayatnya hingga sekarang dianggap yang paling tenar karena masih berada di sekitar puncak.

    Ia bahkan dikenal sebagai "Green Boots" (Si Sepatu Bot Hijau). Tubuh kakunya menjadi titik patokan bagi pendaki lain untuk mengukur seberapa jauh lagi mereka menuju ke puncak.

    Marko Lihteneker, penyebab kematian: eksposur udara, kelelahan
    Pria ini tewas dalam perjalanan turun di tahun 2005. Ia terakhir kali terlihat tengah mengalami masalah dengan masker oksigennya.

    David Sharp, penyebab kematian: eksposur udara, kelelahan
    Sharpd merupakan pendaki Inggris yang berhenti sesaat untuk rehat di dekat jenazah "Green Boots" di tahun 2006. Malangnya, ia membeku hingga tewas dan gagal meneruskan pendakian.

    Kisah ini semakin tragis karena sebelum ia tewas, ada 30 pendaki yang melewatinya. Bahkan ada beberapa yang sempat berbincang dengannya. Tapi di kondisi Gunung Everest yang brutal, Anda tidak bisa melakukan banyak hal untuk menolong orang lain. Usaha macam ini malah akan membahayakan nyawa diri sendiri dan mereka yang coba Anda tolong.

    Shriya Shah–Klorfine, penyebab kematian: kelelahan
    Shah–Klorfine sebenarnya sukses menuju ke puncak di tahun 2012. Ia bahkan menghabiskan waktu 25 menit untuk merayakannya. Tapi nasib naas menanti ketika ia turun. Oksigen yang dibawanya tidak cukup sehingga ia mati kelelahan. Jenazahnya masih ada hingga sekarang, hanya 300 meter dari puncak dan terbungkus bendera Kanada.

    Baca juga:

    Kota Mayat Hidup Dijual Rp8,8 Miliar 

    Gila! 5 Pria Ini Hobi Setubuhi Mayat

    Ragam Eksekusi Mati Paling Zalim

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES