Enema Kopi, Cara Bersihkan Usus Lewat Anus yang Berbahaya

Enema Kopi, Cara Bersihkan Usus Lewat Anus yang Berbahaya

- detikHealth
Senin, 07 Feb 2011 13:26 WIB
Jakarta - Ada beberapa cara untuk membersihkan saluran usus dari kotoran dan racun. Salah satunya dengan memasukkan kopi melalui anus untuk membersihkan usus (enema kopi). Namun cara ini mempunyai risiko yang berbahaya sehingga tidak boleh sembarangan dilakukan.

Enema kopi merupakan salah satu metode alternatif untuk pengobatan dan juga perawatan dengan cara memasukkan cairan kopi ke dalam usus besar melalui dubur (anus) untuk membantu mengeluarkan racun (detoksifikasi) dari dalam darah atau liver (hati).

Cairan kopi yang digunakan dipercaya bisa merangsang sistem enzim dalam hati yang disebut dengan glutathione-S-transferase yang mampu menghilangkan berbagai radikal bebas dari aliran darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Enema kopi diklaim bisa merangsang sistem glutathione-S-transferase sebesar 700 persen. Selama dilakukan enema kopi di dalam usus, seperti dikutip dari Gersonhawaii.us, Senin (7/2/2011), semua darah dalam tubuh akan melewati hati setidaknya lima kali, karena setiap 3 menit darah akan melewati hati.

Selain merangsang sistem enzim, zat lain seperti theobromine, teofilin dan kafein yang terdapat dalam kopi memiliki efek fisiologis yang diantaranya bisa melebarkan pembuluh darah dan saluran empedu, relaksasi otot polos serta peningkatan aliran empedu.

Enema kopi dipercaya berkhasiat untuk beberapa penyakit seperti darah tinggi, penyembuhan serangan stroke, hepatitis, diabetes, penyakit ginjal, kolesterol tinggi, asam urat, epilepsi, multiple skelerosis, obesitas, asma dan jerawat.

Kopi yang digunakan bisa jenis apa saja tapi harus organik yaitu tidak terpapar oleh pestisida yang bisa meracuni, serta gunakan kopi yang belum di olah sehingga warnanya masih cokelat tua dan bukan hitam. Larutan kopi yang diperlukan sebanyak 900-1.000 ml dan dimasak menggunakan air yang bebas klorin.

Air dimasak menggunakan wadah kaca atau stainless steel (untuk menghindari kontaminasi) sampai mendidih. Kemudian masukkan kopi sesendok demi sesendok dan aduk selama 3 menit, lalu kecilkan api dan tutup selama 15 menit. Setelahnya larutan disaring dan didinginkan hingga cairan hangat-hangat kuku.

Larutan kopi sebanyak 900 ml yang sudah didinginkan ini dimasukkan ke dalam wadah yang nantinya disambungkan melalui selang untuk masuk ke dalam usus besar.

Dalam melakukan proses ini, posisi tubuh yang tepat adalah seperti posisi janin yaitu lutut di tarik hingga lebih dekat ke perut, miring ke kanan dan ujung selang sebaiknya diberikan pelumas. Waktu yang diperlukan sekitar 14-15 menit.

Tapi enema kopi ini sangat tidak disarankan dari sisi medis bahkan bisa menimbulkan kematin. Karena risikonya yang besar dan cara penggunaannya yang ekstrem bisa membuat dubur rusak.

Apalagi hingga kini tidak ada penelitian yang melibatkan manusia sebagai subyek untuk menunjukkan keefektifan cara tersebut.

Beberapa bahaya juga terkait dengan enema kopi seperti dilansir Healthguide yaitu:

1. Menggunakan enema kopi bisa membuat seseorang kecanduan karena adanya sifat adiktif dari komponen kafein dalam biji kopi.

2. Jika menggunakan cairan yang terlalu panas bisa menyebabkan jaringan dalam dari anal terbakar. Hal ini karena tabung yang digunakan akan dimasukkan sekitar tiga per empat inci dari rektum yang mana hanya terdapat sedikit ujung saraf. Kondisi ini menyebabkan seseorang tidak merasa sakit sampai terjadinya banyak kerusakan dalam jaringan.

3. Penggunaan enema kopi yang berlebihan dilaporkan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang pada beberapa kasus bahkan bisa mengakibatkan kematian.

4. Jika tidak menggunakan peralatan yang steril sangat memungkinkan terjadinya risiko infeksi bakteri.

5. Enema kopi bisa menyebabkan reaksi merugikan pada orang yang sensitif dengan kafein dan berbahaya bagi ibu hamil.

6. Meningkatnya penggunaan enema kopi dapat menyebabkan dehidrasi.

7. Enema kopi kadang bisa menyebabkan jantung berdebar-debar. Beberapa orang mengatakan bisa mengendalikan laju debar jantung dengan cara mengonsumsi makanan kaya serat 30 menit sebelum dan sesudah enema. Meski demikian enema tidak boleh dilanjutkan jika debar jantung semakin parah.

8. American Cancer Society menuturkan enema kopi yang terus menerus berpotensi melemahkan fungsi usus besar yang memicu terjadinya sembelit dan juga colitis (peradangan usus besar). Jika tubuh sudah tergantung dengan enema untuk melepaskan kotoran, maka seseorang akan sulit untuk membuang kotoran sendiri tanpa bantuan enema.

Karena banyaknya bahaya tersebut, enema kopi sangat tidak disarankan di dunia medis. Masyarakat awam juga tidak disarankan untuk mencoba-cobanya.

(ver/ir)